Tren Bertani di Lahan Terbatas ala Urban Farming

Selasa, 06 September 2022 | 11:34 WIB
Tren Bertani di Lahan Terbatas ala Urban Farming
Salah satu kegiatan urban farming di ibu kota. (Dok: Pemprov DKI Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengembangan urban farming yang dilakukan secara terpadu meliputi segala proses, dari hulu ke hilir secara komprehensif, mulai dari budidaya hingga pemasaran hasil pertanian. Dalam pengembangan produk urban farming, Pemprov DKI memberdayakan masyarakat atau komunitas agar dapat mandiri dan mampu berkreasi.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menilai, setahun belakangan ini urban farming menjadi fenomena yang luar biasa. Dia mengatakan, sejak urban farming menjadi tren, penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat.

“Pandemi dan WFH (Work From Home) membuat orang memiliki aktivitas baru di rumah, seperti urban farming dengan menanam hidroponik di rumah. Ini adalah fenomena luar biasa. Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung dan ternyata benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat,” ujar Prihasto dikutip dari laman Kementerian Pertanian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI