PDIP - Demokrat Saling Buka Skandal, SBY Turun Gunung Khawatir AHY Dijegal?

Senin, 19 September 2022 | 14:51 WIB
PDIP - Demokrat Saling Buka Skandal, SBY Turun Gunung Khawatir AHY Dijegal?
Ilustrasi perseteruan PDIP dengan Partai Demokrat. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selang dua hari, Sabtu 17 September akhir pekan lalu, Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto langsung menyambut pernyataan SBY.

"Mohon maaf, Pak SBY tidak bijak," tegas Hasto.

Hasto langsung membuka serangan pertama terhadap Demokrat dengan menyebut Pemilu 2009 yang digelar pada masa kepemimpinan SBY sebagai presiden, sebagai kontestasi paling curang sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.

"Dalam catatan kualitas pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab."

Menurut Hasto, manipulasi daftar pemilih tetap baru pertama kali terjadi dalam sejarah pemilu di Indonesia adalah tahun 2009.

Dia memisalkan adanya manipulasi DPT di Pacitan, Jawa Timur. Pacitan adalah kampung halaman SBY.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengemukakan, menaikan harga BBM bersubsidi akan menjadi opsi terakhir Pemerintahan Jokowi. [Suara.com/Bagaskara]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengemukakan, menaikan harga BBM bersubsidi akan menjadi opsi terakhir Pemerintahan Jokowi. [Suara.com/Bagaskara]

Tak hanya itu, Hasto menyebut Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati yang menjadi anggota KPU saat itu, setelah pemilu selesai justru menjadi kader Demokrat.

"Di luar itu, data hasil pemilu dimusnahkan. berbagai bentuk tim senyap dibentuk," kata Hasto.

Hasto juga menyerang SBY yang juga pernah menaikkan harga bahan bakar minyak pada era kepemimpinannya.

Baca Juga: Yakin SBY Tak Main-main soal Indikasi Curang Pemilu 2024, PKB Minta Aktor Utama Diungkap

Menurut Hasto, SBY menggunakan dana hasil kenaikan harga BBM untuk kepentingan politik elektoral. Pada saat bersamaan, kata dia, terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik SBY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI