Kenaikan Biaya Hidup di Inggris Picu Kelaparan dan Tren Housesharing

Diana Mariska Suara.Com
Senin, 26 September 2022 | 16:14 WIB
Kenaikan Biaya Hidup di Inggris Picu Kelaparan dan Tren Housesharing
ilustrasi kotak bekal makanan (Pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak di Inggris disebut mulai menderita kelaparan akibat terus meningkatnya biaya hidup di negara tersebut.

Berdasarkan laporan The Guardian, sekolah di berbagai wilayah di Inggris mengatakan beberapa siswa mereka mengalami kelaparan karena tidak mampu membeli makan siang.

Dalam survei yang diadakan oleh lembaga non-profit Chefs in Schools, jumlah anak-anak yang mengalami kelaparan disebut mulai meningkat bahkan sebelum musim dingin dimulai, di mana semakin banyak keluarga harus memilih antara membeli bahan makanan atau menyalakan pemanas di rumah mereka.

“Anak-anak sangat lapar sehingga mereka memakan karet penghapus atau bersembunyi di taman bermain karena mereka tidak memiliki makan siang,” ungkap The Guardian dalam laporan pada Minggu (25/9).

Salah satu sekolah di wilayah Lewisham, di sebelah tenggara London, juga mengungkapkan bahwa salah satu siswanya “berpura-puran makan dari kotak makan yang kosong” karena mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan sekolah gratis dan tidak ingin teman-temannya tahu bahwa tidak ada makanan di rumah.

Di Inggris, semua siswa sekolah infant berusia empat hingga tujuh tahun berhak mendapatkan makanan sekolah gratis dari pertama kali diterima hingga tahun kedua mereka di sekolah.

Namun, hanya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan kurang dari 7.400 poundsterling (Rp 120 juta) setahun dapat mengikuti program tersebut.

Akibatnya, Child Poverty Action menyebut ada 800.000 anak-anak yang hidup dalam kemiskinan yang tidak dapat menikmati skema makanan gratis itu.

Sementara itu, The Guardian juga melaporkan bahwa beberapa negara Inggris mempertimbangkan opsi housesharing atau berbagi rumah untuk mengurangi tingginya tagihan listrik dan biaya hidup secara umum.

Berdasarkan survei yang diadakan situs penyewaan rumah SpareRoom, 90 persen orang yang pernah menyewakan kamar di rumah mereka mengatakan mereka berencana kembali mencari penyewa demi mengurangi biaya hidup yang terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI