Andi Arief Berhasil Membuat Politikus PDIP Kebakaran Jenggot

Siswanto Suara.Com
Selasa, 27 September 2022 | 15:14 WIB
Andi Arief Berhasil Membuat Politikus PDIP Kebakaran Jenggot
Politikus Partai Demokrat Andi Arief diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/5/2022), sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Didik Mukrianto menjelaskan sesungguhnya Andi ingin menyampaikan pesan tentang demokrasi, dalam pernyataan dalam video yang tersebar itu.

Dikatakan, setiap partai memiliki kepentingan untuk menegakkan demokrasi. Demokrasi harus dipastikan berjalan secara jujur dan adil. Kompetisi yang harus ditegakkan adalah kompetisi politik yang nyaman dan bisa dinikmati masyarakat hingga mengandung pesan moral yang baik.

"Artinya apa? Karena demokrasi atau pemilu ini juga sebagai sarana power correction dari masyarakat, maka ruang itu harus dibuka seluas-luasnya, dan kita jaga dari potensi adanya ketidakadilan atau kecurangan. Itulah messages yang ingin disampaikan dari Bang Andi," kata Didik di DPR.

Prinsip dasar yang ingin disampaikan Partai Demokrat yaitu di era kebebasan demokrasi juga harus ada kepatuhan terhadap konstitusi, kepatuhan terhadap undang-undang, dan kepatuhan terhadap aturan main.

Dari kompetisi diharapkan lahir para pemimpin bangsa. Lahirnya pemimpin tidak boleh ada intervensi dan intimidasi.

"Yang harus kita kedepankan adalah kepentingan bagaimana menjaga demokrasi ini bersih dan bebas dari kepentingan apapun selain daripada demokrasi itu sendiri dalam rangka menghadirkan kesejahteraan rakyat. Poin dasarnya ada di situ," kata Didik.

Potensi kecurangan pemilu, kata Didik, pasti selalu ada. Namun semua pihak harus bisa memberikan edukasi bagaimana pemilu bisa berjalan baik.

"Pemilu itu salah satunya adalah pertarungan ide, gagasan dan juga juga faktor nah itu yang ingin kita ke depankan sehingga jangan sampai ada intervensi yang berbasis kemudian memunculkan kultus individual. Kalau itu yang terjadi maka nanti itu pemimpin yang terpilih bisa jadi pemimpin yang otoriter kemudian diktator kemudian dikendalikan oleh oligarki," katanya. [rangkuman laporan Suara.com]

Baca Juga: Ekspresi Puan Maharani Bagikan Kaos Sambil Dilempar Disorot, Netizen: Kurang Sopan, Beri Bintang Satu

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI