'Mana Empatinya?' Masih Ada Saja Pejabat yang Kepleset Lidah soal Tragedi Kanjuruhan

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 11:36 WIB
'Mana Empatinya?' Masih Ada Saja Pejabat yang Kepleset Lidah soal Tragedi Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule (Twitter @PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kapolda Jatim klarifikasi soal pemakaian gas air mata

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)

Mata publik tertuju pada penggunaan gas air mata yang dituding sebagai biang kerok huru-hara yang terjadi di Kanjuruhan. Tak lupa, publik juga mengungkit soal peraturan FIFA yang melarang penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola di sebuah stadion.

Terkait dengan penembakan gas air mata oleh aparat keamanan, Kapolda Jatim Nico Afinta angkat suara.

Irjen Nico turut membenarkan bahwa pihaknya menembakkan gas air mata dengan dalih untuk meredakan suporter yang telah melakukan tindakan yang dinilai membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ujar Nico, dikutip Antara.

Pernyataan Menpora soal hukuman FIFA

Menpora Zainudin Amali . (ANTARA/HO-Kemenpora)
Menpora Zainudin Amali . (ANTARA/HO-Kemenpora)

Menpora Zainudin Amali juga turut beri komentar soal Insiden Kanjuruhan. Adapun komentar tersebut juga menjadi kontroversi lantaran Zainudin dinilai lebih mengkhawatirkan soal nasib sepak bola Indonesia yang terancam sanksi dari FIFA ketimbang memberikan kepedulian terhadap korban.

"Saya diperintahkan Presiden untuk menemui keluarga korban untuk bertaqziah dan menyampaikan rasa keprihatinan dan duka cita mendalam atas musibah ini," ujar Menteri Amali dikutip dari akun Twitter @RadioElshinta.

"Semoga kita tidak disanksi FIFA atas peristiwa ini mengingat tahun depan kita akan menyelenggarakan FIFA World Cup U-20 2023," imbuhnya.

Berkat komentar tersebut, warganet menilai sang Menpora tak menunjukkan sisi nurani terhadap korban insiden.

"Sudah mati nuraninya Pak Menteri," komentar warganet melalui Twitter.

Baca Juga: Kapolda Jatim Nico Afinta di Pusaran Tragedi Kanjuruhan dan Kaisar Sambo

"Kayak enggak ada empatinya Pak," imbuh warganet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI