Cari Utangan untuk Rawat Jalan
Selama perawatan di rumah, Dewi harus mengeluarkan biaya pribadi bahkan sampai mencari utangan untuk perawatan anaknya.
"Kalau biaya waktu perawatan di rumah sakit gratis. Karena dipulangkan, ya mau nggak mau saya cari utangan sendiri. Sudah habis Rp750 ribu hari ini. Ayahnya juga masih mencari utangan lagi," papar Dewi.
Untuk diketahui, Keluarga Saguwanto tergolong keluarga prasejahtera. Hanya memiliki kartu berobat KIS.
Ayah Saguwanto, Mahfud, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, hanya bisa berharap anaknya bisa kembali sembuh.
Dia pun mengaku, hingga saat ini tidak mendapat bantuan.
"Kalau bantuan sampai hari ini belum dapat bantuan. Kita rawat anak kami semampunya di rumah, waktu pertama kejadian kondisinya mengenaskan mas, matanya bengkak merah, lebah dan melepuh," ucap Mahfud.
![Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar pada Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/05/48611-presiden-jokowi-di-rsud-dr-saiful-anwar-jokowi-jenguk-korban-tragedi-kanjuruhan-jokowi-di-malang.jpg)
Simpang Siur Data Korban
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menyebut jumlah korban Tragedi Kanjuruhan sebanyak 129 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut berbeda dengan yang disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang memastikan korban meninggal sebanyak 125 orang.
Jumlah tersebut berkurang dari data sebelumnya 129 orang. Hal itu dikarenakan adanya pendataan yang ganda.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga sempat menyebutkan jumlah korban meninggal. Wagub Emil menyebut jumlah korban mencapai 174 orang. Hal itu berdasarkan data yang didapatnya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Terbaru, jumlah korban yang meninggal dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan berjumlah 130 orang sesuai dengan data yang dirilis Dinas Kesehatan Jatim.
Penanggung Jawab Data Posko Postmortem Crisis Center Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok mengatakan, berdasarkan data yang diolah per hari Rabu (5/10/2022) pukul 21.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia sejumlah 130 orang.
Data tersebut diperoleh dari hasil cek dan sanding data antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang per 4 Oktober dan 5 Oktober. Dari data yang diberikan Zulham, ada beberapa nama yang mengalami dobel data. Ada juga nama yang baru masuk dalam daftar korban meninggal dunia.