Imam Abusysyeikh meriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas –radhiyallaahu Ta’aalaa ‘anhumaa- :
“Sesungguhnya al fadhl (karunia Allah) adalah ilmu dan sesungguhnya arrahmah (rahmat Allah) adalah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam”.
Allah memberikan Rahmat kepada umat Islam, maka sudah menjadi kewajiban untuk mensyukuri dan menerima dengan bahagia. Terlebih ada sebuah ayat yang memerintahkan manusia untuk bergembira setelah mendapatkan anugerah.
“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah (dengan itu) mereka bergembira’ “. (QS.Yunus: 58)
Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah bid'ah. Hukumnya diperbolehkan. Apalagi jika memperingati Maulid Nabi dengan diisi dengan kegiatan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Misalnya, membaca Al Quran, dzikir, memperbanyak sholawat hingga bersedekah. Hal itu akan sangat dianjurkan dan diganjar dengan pahala yang melimpah.
Itulah 3 hadits tentang maulid Nabi Muhammad SAW sebagai landasan kita semua.
Kontributor: Lolita Valda Claudia