Profil The Goods Dept, Brand Lokal Mendadak Viral di Twitter

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 14:39 WIB
Profil The Goods Dept, Brand Lokal Mendadak Viral di Twitter
Profil The Goods Dept - THE GOODS DEPARTMENT atau The Good Dept (instagram/thegoodsdept)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cuitan viral itu menjelaskan bahwa karyawan yang dipaksa resign dari perusahaan itu juga tidak akan dibayarkan gajinya dalam satu bulan. Cerita yang sudah mendapatkan lebih dari 19 ribu retweet dan 60 ribu likes ini diunggah oleh pengguna Twitter @***hL****a**i.

Sebenarnya akun Twitter tersebut telah menyamarkan nama perusahaannya. Ia hanya menyebut "The G" dan "SALAH SATU BRAND LOKAL TERNAMA".

"LEBIH DARI 30 ORANG KARYAWAN DIPAKSA MENGUNDURKAN DIRI ATAU GANTI RUGI -+ 30jt/KARYAWAN OLEH SALAH SATU BRAND LOKAL TERNAMA", tulisnya (3/11/2022).

Cuitan viral tentang brand lokal ternama paksa 30 karyawan resign/mengundurkan diri dan ganti Rp 30 juta (twitter)
Cuitan viral tentang brand lokal ternama paksa 30 karyawan resign/mengundurkan diri dan ganti Rp 30 juta (twitter)

Menurut penjelasannya, masalah diawali pada tanggal 19-20 Oktober 2022 saat melakukan stock opname. Hasil stock opname keluar tiga hari kemudian. 

“Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1.000 lebih setelah di-compare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut,” tuturnya. 

Setelah dilakukan beberapa penelurusan ada beberapa barang yang tidak ter-scan dan tidak ada datanya di dalam hasil stock opname tersebut. Terbukti, hasil stock opname itu tidak maksimal.

Manajemen perusahaan menanyakan alasan stock opname yang tidak ter-scan. Karyawan menyebutkan permasalahan ada di faktor eksternal yakni sensor di bagian pintu keluar – masuk barang tidak berfungsi dengan optimal karena eror. Karyawan juga memberi solusi untuk melakukan stock opname ulang. 

Karyawan juga membantah adanya kesalahan dari pihak internal seperti pencurian barang. Jika pencurian ini benar-benar dilakukan dalam setahun, untuk mencapai 1.000 barang setidaknya satu orang perlu mencuri 4-5 barang per hari. Hal tersebut jelas tidak mungkin karena akan ada petugas keamanan yang berjaga. 

Alih-alih mencapai kesepakatan, manajemen perusahaan mengambil langkah sebaliknya. Toko pakaian tersebut memilih untuk memaksa resign 30 karyawannya.

Baca Juga: Link Video Syur Wanita Kebaya Merah dengan Pria Berhanduk Diburu Netizen, Adegannya Mengejutkan

Koordinator tim atau PIC juga dipaksa membuat pernyataan bahwa keputusan resign adalah murni keputusan pribadi tanpa paksaan. Jika tidak, dia harus membayar ganti rugi atas stock opname yang tidak terdata. Nilainya ratusan juta rupiah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI