Syahrul kemudian mengamati kondisi jasad Brigadir J yang terkapar tak bernyawa. Ia dikejutkan dengan luka bolong di dadanya yang diakibatkan oleh tembakan senjata api.
"Iya yang mulia dan wajahnya ditutupi masker yang mulia. Dada yang mulia luka tembak, bolong," pungkasnya.
Ambulans dikawal Provos
Jaksa penuntut umum (JPU) juga menayangkan detik-detik saat mobil ambulans yang dikemudikan Ahmad Syahrul Ramadhan membawa jenazah Brigadir J ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Video tersebut menggambarkan bahwa ternyata ambulans yang dikendarai Syahrul dikawal oleh unit Provos Propam Polri.
Syahrul juga mengaku ada anggota Polri yang turut mendampinginya di dalam mobil ambulans.
"Ada mobil Provos Pajero saya di belakangnya. Lalu ada anggota Provos turun. Nanya kamu sama siapa Ma? Saya sendiri. Akhirnya saya ditemani di dalam mobil. Akhirnya saya jalan," ujar Syahrul bersaksi.
Jenazah Brigadir J tak langsung diantar ke ruang jenazah
Kecurigaan Syahrul mencuat ketika jenazah Brigadir J tak langsung dibawa ke ruang jenazah meski sudah jelas bahwa ia tak bernyawa.
Adapun jenazah Brigadir J dibawa ke Instalasi Gawat Darurat atau IGD setibanya di RS Polri.
Syahrul kemudian bertanya alasan Brigadir J dibawa ke IGD.
"Saat itu nggak langsung dibawa ke kamar jenazah dibawa ke IGD. Saya tanya pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu? Katanya saya juga nggak tau mas. Saya ikuti arahan," beber Syahrul sekali lagi.
Kontributor : Armand Ilham