Dielu-elukan Warganet Indonesia, Ini Jejak Kontroversi Kim Keon Hee di Korea: Palsukan CV, Manipulasi Saham

Jum'at, 18 November 2022 | 17:40 WIB
Dielu-elukan Warganet Indonesia, Ini Jejak Kontroversi Kim Keon Hee di Korea: Palsukan CV, Manipulasi Saham
Kim Keon Hee dan Iriana Jokowi (Instagram/@indonesia.pusaka)

Suara.com - Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, masih terus menjadi perbincangan publik saat kehadirannya untuk mendampingi sang suami, Presiden Yoon Suk Yeol dalam pagelaran KTT G20 di Nusa Dua, Bali.

First Lady Negeri Gingseng itu dianggap memiliki paras yang cantik layaknya idol dan aktris drama Korea. Tentu saja, hal tersebut menjadikan sosoknya secara terus menerus menyita perhatian warganet Indonesia.

Tidak sedikit warganet yang terkejut saat mengetahui bahwa Kim sudah berusia 50 tahun, lantaran parasnya yang tetap tampil segar dan memukau.

Meskipun demikian, di Korea Selatan, terdapat banyak pihak yang mengkritik ibu negara tersebut lantaran sempat terseret sejumlah kontroversi.

Lantas, apa sajakah skandal dari Kim Keon Hee, ibu negara Korea Selatan tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Mengancam Penjara Jurnalis yang Kritisi Suami

Diketahui, Kim Keon Hee pernah mengancam jurnalis atau wartawan, dan akan memenjarakan para wartawan yang memberikan kritik pada suaminya, Yoon.

Pada saat itu, Yoon sendiri masih belum menjadi seorang presiden. Kim kemudian mengatakan outlet-outlet media yang votkal mengkritik Yoon akan dituntut pada saat sang suami memerintah atau menjadi presiden di Negeri Ginseng tersebut.

Pemalsuan CV atau Resume

Baca Juga: Qatar Larang Makan Daging Babi, Bagaimana dengan Timnas Korea Selatan?

Sempat menjadi perbincangan yang sangat heboh di Korea Selatan, Kim Keon Hee diketahui pernah tersandung kasus dugaan pemalsuan CV atau resume.

Kim diduga memalsukan atau melebih-lebihkan kredensialnya dalam resume yang dikirim ke dua universitas lokal pada tahun 2007 dan tahun 2013. Pada saat itu, ia hendak melamar ke universitas tersebut untuk mengajar di sana.

Pada tahun 2007 di Universitas Wanita Suwon, Kim mengaku menjabat sebagai direktur Asosiasi Industri Game Korea selama tiga tahun sejak tahun 2002, padahal asosiasi tersebut didirikan pada tahun 2004.

Kemudian, pada tahun 2013 di Universitas Anyang, Kim berbohong dengan mengaku memenangkan hadiah utama dalam kategori animasi Penghargaan Konten Korea di tahun 2004.

Berkaitan dengan hal tersebut, Yoon yang pada saat itu masih menjadi calon presiden meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Komentari Gerakan #MeToo

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI