Meski mayoritas dokter dan pasien memilih untuk dirawat di luar ruangan, Ridwan Kamil menyebut para pasien mendapat pelayanan.
"Jadi, masing-masing pasien sudah tertangani dengan baik, satu pasien sudah punya 1 bed darurat, kasur lipat, tinggal penanganan relatif sudah baik. Kami sedang fokus pada daerah-daerah terpencil yang tadi masih belum terevakuasi secara maksimal," tambah Ridwan Kamil.
Bantuan dari pemerintah pusat menurut Ridwan Kamil juga telah tiba termasuk kunjungan langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
"Sebentar lagi Pak Menko PMK juga hadir. Saya dengar kabar Pak Presiden kemungkinan besok akan hadir juga. Akan tetapi, di lapangan seluruh aparat negara sudah mengevakuasi, jadi kehadiran aparat dan negara sudah sangat maksimal," ungkap Ridwan.
Sementara itu, posko penanganan korban dipusatkan di pendopo Bupati Cianjur karena luas sehingga bisa dibangun pengungsian dan rumah sakit darurat.
"Kebetulan tidak semua daerah Cianjur terdampak satu kecamatan, namanya Cugenang, kemudian listrik baru menyala 20 persen. Saya sudah minta PLN dipercepat karena malam-malam gelap susah untuk melakukan pertolongan kalau tidak ada listrik," kata Ridwan Kamil
Sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini tercatat 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.