Huru-hara Pemilu Malaysia: Berujung Parlemen Gantung, Raja sampai Turun Tangan

Selasa, 22 November 2022 | 15:46 WIB
Huru-hara Pemilu Malaysia: Berujung Parlemen Gantung, Raja sampai Turun Tangan
Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah melakukan panggilan telepon pribadi ke Presiden Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Selasa, untuk menyampaikan Selamat Idul Fitri. ANTARA Foto/Ho-Istana Negara (1)

Ia juga mengklaim juga telah menerima surat dari Raja Malaysia, namun ia menolak membocorkan isinya.

Sementara itu Anwar Ibrahim mengatakan pernyataan Muhyiddin tersebut dulit untuk diterima. Serupa dengan Muhyiddin, Anwar Ibrahim mengklaim kubunya sudah berkomunikasidengan iastana untuk pembentukan kabinet.

Raja Malaysia sampai turun tangan

Kisruh pemilu Malaysia yang berujung pada saling klaim antara dua kubu ternyata membuat Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah resah. Ia lantas turun tangan dan meminta agar nama calon perdana menteri segera diserahkan.

Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan, Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin menegaskan raja memberikan waktu hingga pukul 14.00 waktu setempat bagi koalisi pemenang untuk memberikan nama calon perdana menteri.

Pada Minggu (20/11/2022) pada 13.15 disebutkan bahawa Istana telah menerima hasil resmi pemilu dari Ketua Pemilihan,Tan Si Abdul Ghani Salleh

Terkait hal itu, istana juga telah menugaskan Ketua Dewan Rakyat, Azhar Azizah Haru untuk meminta para pemimpin koalisi parpol dengah jumlah perolehan kursi terbanyak untuk segera membentuk pemerintahan baru, termasuk diantaranya untuk mengajukan satu nama calon Perdana Menteri.

Kekalahan Mahathir Mohammad

Di balik saling kliam antara dua kubu dalam pemilu Malaysia terdapat kekalahan dari Mahathir Mohammad.

Baca Juga: Benarkah Malaysia sampai Sewot Ingin Masuk G20 tapi Ditolak Jokowi Berkali-kali?

Ini adalah pertama kalinya mantan PM tersebut mengalami kekalahan dalam pemilu, sepanjang karier politiknya.

Ia kalah telak dalam memperebutkan kursi parlemen Langkawi. Adapun pesaingnya adalah Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional.

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Mahatir, padahal sebelumnya ia sempat dielu-elukan karena berhasil mendepak barisan nasional pada pemilu 2018 lalu.

Adapun Barisan Nasional adalah koalisi terbesar di Malaysia sepanjang sejarah perpolitikan negara tersebut.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI