Kemudian, tutur Sambo melanjutkan, ia berpikir berdasarkan pengalamannya, yang paling memungkinkan dari peristiwa penembakan ini adalah kejadian tembak-menembak.
"Akhirnya, kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang (Yosua), kemudian saya mengambil dan mengarahkan tembakan ke dinding, Yang Mulia," ucapnya.
Setelah itu, Sambo meletakkan senjata Yosua di samping tubuh Yosua, meminta Ricky untuk mengantar Putri Candrawathi ke rumah di Saguling, dan meminta Prayogi selaku sopir untuk menghubungi ambulans.
"Karena saya berpikir, mungkin masih bisa dibawa ke rumah sakit, Yang Mulia," tambah Sambo.
Sebelumnya, Ferdy Sambo juga memaparkan bahwa dirinya sempat meminta Ricky Rizal untuk menjadi back-up dirinya ketika ingin menemui Yosua dan bertanya mengenai peristiwa yang terjadi antara Yosua dengan Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
Ketika Ferdy Sambo bertanya kepada Ricky, apakah Ricky siap untuk menembak Yosua bila Yosua melakukan perlawanan, Ricky menyatakan bahwa dirinya tidak siap.
"Saya masih berpikir siapa yang bisa back-up saya. Akhirnya, saya minta Ricky panggil Richard," ujar Ferdy Sambo.
Ketika Ferdy Sambo bertanya kepada Richard, apakah Richard siap untuk menjadi back-up dirinya dan menembak Yosua apabila Yosua melawan, Sambo mengatakan bahwa Richard menyanggupi permintaan itu.
"Kamu siap nembak, nggak? 'Saya siap nembak, Pak'," ucap Ferdy Sambo ketika memperagakan obrolan antara dirinya dengan Richard di lantai tiga rumah Saguling. [ANTARA]