"Tugas saya waktu itu membujuk beliau untuk kembali ke Jakarta. Karena beliau kondisinya secara kesehatan tidak terlalu baik dan sudah sangat capek. Saya ditelpon oleh ibu, 'dibujuk wae kondur sik iki bapak' (Bapak tolong dibujuk untuk pulang)," lanjut Alissa.
Alissa sontak menelpon sang ayah dan memohon agar menyelesaikan cuci darah dan kembali ke Jombang ketika kondisi sudah memungkinkan.
Gus Dur tetap bersikukuh ke Jombang, jatuh pingsan dan sakit
Sayangnya, Gus Dur tak mengindahkan keinginan sang putri dan tetap bersikukuh mengunjungi pesantren Tebuireng, Jombang lantaran diundang secara langsung oleh Kyai pengasuh, Muhammad Hasyim Asy'ari yang oleh Gus Dur disapa akrab dengan 'Mbah Hasyim'.
"Enggak nak, bapak sudah dipanggil Mbah Hasyim. Bapak harus ke Jombang," kata Alissa menirukan ucapan mendiang Gus Dur.
Gus Dur kala tiba di Jombang langsung pingsan dan jatuh sakit sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Adapun Gus Dur tak sempat sampai ke pesantren Tebuireng.
"Sampai ke Jombang beliau terjatuh karena lemas dan langsung dibawa ke rumah sakit, di RSUD Jombang. Belum sempat ke maqbaroh Tebuireng," curhat Alissa.
Alissa akhirnya kesana kemari mencari dokter dan akhirnya mendatangkan seorang dokter dari Surabaya. Alissa harus bersikeras agar sang dokter mau menyusul ke Jombang.
Namun pada akhirnya Gus Dur lah yang mau dibujuk untuk ke rumah sakit di Surabaya dan beristirahat.
Baca Juga: Gegara Diberi Nama Yohanes, Anies Baswedan Dibandingkan Dengan Gus Dur
Gus Dur berfirasat dimakamkan di Tebuireng