Gus Dur kala tiba di Jombang langsung pingsan dan jatuh sakit sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Adapun Gus Dur tak sempat sampai ke pesantren Tebuireng.
"Sampai ke Jombang beliau terjatuh karena lemas dan langsung dibawa ke rumah sakit, di RSUD Jombang. Belum sempat ke maqbaroh Tebuireng," curhat Alissa.
Alissa akhirnya kesana kemari mencari dokter dan akhirnya mendatangkan seorang dokter dari Surabaya. Alissa harus bersikeras agar sang dokter mau menyusul ke Jombang.
Namun pada akhirnya Gus Dur lah yang mau dibujuk untuk ke rumah sakit di Surabaya dan beristirahat.
Gus Dur berfirasat dimakamkan di Tebuireng
Mengejutkannya, Gus Dur di tengah perjalanan seakan-akan mengubah pikirannya dan mengatakan dirinya harus ke Tebuireng untuk memenuhi undangan Kyai Hasyim. Kala itu Gus Dur tiba-tiba kebingungan lantaran ambulans yang membawanya ke Surabaya melewati Mojokerto.
"Kok di Mojokerto? Aku ini mau ke Tebuireng, aku diundang Mbah Hasyim," kata Alissa menirukan Gus Dur.
Ambulans langsung berbalik arah ke Tebuireng. Sesampainya di sana ia berziarah ke makam dan berpesan kepada sepupunya untuk didoakan agar pekan depan dapat sampai di tempat yang sama alias makam tersebut.
Tanpa disangka, pekan depannya Gus Dur wafat dan diantar keluarga untuk dimakamkan di Tebuireng.
Baca Juga: Gegara Diberi Nama Yohanes, Anies Baswedan Dibandingkan Dengan Gus Dur
"Gus Dur meminta kepada seorang sepupu agar bisa datang (di Tebuireng). Minggu setelahnya kami mengantarkan Gus Dur untuk dimakamkan di Tebuireng," ujar Alissa.
Kontributor : Armand Ilham