Sehubungan dengan pernyataan Megawati soal topik perempuan, Hasto menjelaskan bahwa konteksnya adalah peristiwa yang ada di Afganistan, dimana kaum perempuan tidak boleh sekolah setelah Taliban berkuasa.
Megawati lalu melihat keadaan di Indonesia, dimana saat ini kepempimpinan perempuan mendapatkan daya terima yang berbeda di masyarakat.
Akan tetapi setelah direfleksikan lebih lanjut, Megawati menemukan banyak perempuan di internal partai masuk ke dalam zona nyaman sehingga tak memiliki fighting spirit yang kuat.

"Sehingga itu juga suatu himbauan bagi ibu Mega agar kaum perempuan itu betul-betul berjuang. Dan di PDI Perjuangan sendiri kan juga penuh dengan pemimpin perempuan,"
Setelah itu, Hasto pun menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh hebat perempuan di internal PDIP.
Mulai dari sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani yang pernah menjadi menteri kabinet Indonesia Kerja dan Ketua DPR, serta PDIP sendiri memiliki kepala daerah perempuan terbanyak di Indonesia.
Kendati demikian, Megawati secara umum melihat kesetaraan gender masih menjadi persoalan, padahal para pendiri bangsa tak membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: Selalu Jaga Loyalitas Pada Megawati, FX Rudy: Sejak 1986 sampai Titik Darah Penghabisan!