"Yang saya ketahui saya tidak mendapat informasi bahwa senjata itu sudah diamankan oleh Ricky di Magelang, seingat saya senjata itu ada di pinggangnya kemudian saya refleks mengambil senjata itu kemudian menembakkan ke dinding," jelas Sambo.
5. Bantah Beri Uang ke Bharada E, RR dan Kuat Ma'ruf
Selain itu Sambo juga membantah telah menjanjikan sejumlah uang untuk Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. Sambo mengatakan ia hanya memberikan jaminan untuk keluarga ketiganya setelah menuruti skenario yang telah dirancangnya. Padahal sebelumnya Kuat Ma'ruf mengaku Sambo menjanjikan uang Rp 500 juta kepadanya karena telah mau mengikuti skenario Duren Tiga.
"Saya belum menjanjikan, mungkin penafsiran mereka bahwa nilai itu akan saya berikan pada saat kalau terjadi apa-apa terkait dengan skenario, saya minta untuk mempertahankan itu," ujar Sambo.
"Saya sudah sampaikan di kesaksian mereka bahwa saya tidak pernah menunjukkan uang, cuma saya menjanjikan bahwa saya akan memperhatikan dan bertanggungjawab terhadap keluarga mereka," sambung Sambo.
6. Ngaku Salah Rusak CCTV
Dalam persidangan, Sambo mengakui telah memberikan perintah yang salah untuk menghancurkan video CCTV kompleks Polri yang merekam momen-momen akhir Brigadir Yosua saat masih berada di luar rumah dinas Sambo Duren Tiga. Saat itu Sambo mengaku kaget karena rekaman CCTV itu akan membongkar kebohongannya.
7. Menyesal Tidak Berpikir Logis
Sambo lalu mengeluarkan jurus terakhir yakni mengaku menyesal telah terjadi penembakan pada Brigadir Yosua. Ia menyesal karena tidak berpikir secara jernih setelah peristiwa yang menimpa Putri Candrawathi di Magelang.
"Itulah yang saya sesali, saya tidak berpikir logis setelah mendengar pukulan berat yang diderita istri saya. Saya minta maaf karena ini harus menjadi panjang seperti ini," pungkas Sambo.
Kontributor : Trias Rohmadoni