Pada akhirnya, Hasya dimakamkan pada 7 Oktober 2022.
Setelah, Orang tua Hasya mendatangi Polres Jakarta Selatan. Namun, di sana, pihak keluarga mendapat informasi sudah ada laporan polisi yang dibuat atas inisiatif polisi yaitu Nomor: LP/A/585/X/2022/SPKT SATLANTAS POLRES METRO Jakarta Selatan tanggal 7 Oktober 2022 (LP 585).
Meski begitu, ayah Hasya, Adi tetap ingin membuat laporan polisi tersendiri dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan No. 1497.X/2022/LLJS (LP 1497). Sementara tindaklanjut dari laporan itu juga disebut tidak jelas.
Singkat cerita, pada Selasa (17/1), Gita mengatakan tanpa informasi apapun, pihaknya menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) perkara Kecelakaan Lalu Lintas No. B/42/I/2023/LLJS, pada 16 Januari 2023.
Ia menjelaskan surat disertai lampiran Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) No. B/17/2023/LLJS yang dilayangkan keluarga korban tanggal 16 Januari 2023. Dalam surat tersebut, penyelidikan dihentikan karena tersangka--dalam hal ini disebut HAS--telah meninggal dunia.
Netizen Geram, Bandingkan Jika Yang Nabrak Sopir Truk

Kasus kecelakaan yang menimpa mahasiswa UI ini sontak kembali ramai dibahas sejumlah pihak, terutama di media sosial. Sebagian besar mempertanyakan bisa-bisanya Hasya yang seorang korban kecelakaan hingga tewas ditetapkan jadi tersangka oleh polisi.
Banyak dari para netizen yang menilai tidak seharusnya Hasya yang tewas dijadikan tersangka. Banyak yang membandingkan, kasus Hasya apabila pelaku atau yang menabrak adalah sopir truk.
"Coba yang nabrak sopir truk, Hasya bisa jadi tak jadi tersangka," cuit salah satu netizen di Twitter mengomentari sebuah pemberitaan soal kasus Hasya.
"Mau heran tapi ini negeri Konoha, kalau sopir truk terus ada yang sengaja ngadang ketabrak, sopirnya tersangka. Lain kali ada kecelakaan nabrak tiang, bisa jadi tersangka dia karena lalai," cuit netizen lain.