Hukuman mati masih diberlakukan pada orde Demokrasi Terpimpin periode 1956-1966. Presiden Soekarno saat itu mengeluarkan UU Darurat tentang Pengusutan, Penuntutan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi.
Tak hanya itu, Soekarno juga mengeluarkan Penpres No. 5 Tahun 1959 dan Peraturan Pemerintah Penggantu UU No. 21 Tahun 1959 dengan ancaman hukuman maksimal yakni hukuman mati.
Orang Indonesia pertama yang dihukum mati
Pada 1978 dilakukan eksekusi hukuman mati pertama dengan terpidana orang Indonesia. Ia adalah Oesin Bestari yang merupakan seorang pedagang sekaligus tukang jagal kambing. Oesin diketahui telah membunuh enam rekannya dengan cara yang keji.
Pembunuhan pertama dilakukan Oesin di rumahnya di Desa Jagalan. Sementara lima orang lainnya dibunuh di sebuah rumah yang ia sewa di Desa Seduri, sebuah lokasi di antara Mojokerto dan Surabaya.
Oesin berhasil ditangkap pihak keamanan dan divonis mati pada 1964. Namun eksekusi hukuman mati kepada dirinya baru dilaksanakan pada 14 September 1978 subuh, di tepi pantai di daerah Kenjeran di Surabaya.
Menurut data LSM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), sejak Oesin Bestari pada 1978 hingga 2008, sudah ada 59 orang yang meregang nyawa karena divonis hukuman mati.
Kontributor : Damayanti Kahyangan