Salah satu ceramahnya pernah menuding pejabat dalam negeri diwajibkan ikut pelatihan yang diselenggarakan Partai Komunis Tiongkok di RRT.
“Dia cari saya, ‘ustaz-ustaz saya mau kasitahu, kami ini di Kementerian Departemen Dalam Negeri sejak masa Pak Tjahjokumolo, kami eselon-eselon tinggi kami wajib untuk pendidikan khusus di Partai Komunis China di Beijing. Ini bukan saya yang ngomong loh, saya cuma ceritain omongan orang itu,” cerita Alfian.
Alfian menyinggung dua instansi yang turut mengirim pejabatnya ke Tiongkok untuk memperoleh pendidikan tersebut, yakni Kemendagri dan Polri.
“Itu yang terjadi juga di Kepolisian. pertengahan di 2019 semua orang bisa lihat di berbagai media online, perwira-perwira bintang dua atau tiga yang akan naik pangkat atau berjabatan di seluruh Indonesia diwajibkan pendidikan khusus di PKC,” ungkapnya.
Tuding Wiji Thukul komunis
Alfian Tanjung juga dibanjiri oleh kontroversi usai menuding sosok aktivis hak asasi manusia, Wiji Tukul sebagai seorang komunis.
"Memang dia sudah tidak bisa lagi diketemukan wallahualam saya tidak paham secara prosesnya. Nama Wiji Thukul dibuat sangat menggelora, sangat monumental dalam gerakan PKI," ucap Ustaz Alfian Tanjung.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Mahfud MD Disebut Jokowi Punya Potensi Capres 2024