Putri presiden pertama Indonesia itu mengaku dirinya sebenarnya bisa saja membawa masalah bullying media massa ini ke ranah hukum.
Sebagai warga negara ia mengaku punya hak dan diperbolehkan untuk melakukannya. Namun Megawati akhirnya memilih untuk tidak melakukannya, karena mengaku kasihan.
"Sebetulnya saya boleh gugat (media yang bully), tapi kasihan. Mereka kan cari makan juga. Iya cuma kenapa ngikut-ngikut," imbuhnya.
Dibully setelah ungkap alasan usung Jokowi
Megawati mengaku mendapatkan bully di media massa setelah ia menyampaikan pidato yang berisi alasannya mengusung Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan sosok yang baik, karena itulah ia memutuskan untuk mengusungnya sebagai presiden selama dua periode.
Dan keputusannya itu tidak disepakati oleh semua orang sehingga menimbulkan pro dan kontra, hingga akhirnya muncul bully di media massa.
"Pilih orang yang baik, seperti Pak Jokowi. Itu kan saya pilih karena yakin beliau orang baik. Oke saya jadikan (capres), bisa atur pemerintah. Semua itu tidak bisa disenangkan. Pro kontra pasti ada," kata Megawati.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Blak-blakan, Jokowi Akui Pertemuan dengan Megawati di Istana Bahas Capres PDIP