Dua Kapal Nelayan Indonesia Hilang di Perairan Australia

Reza GunadhaABC Suara.Com
Kamis, 20 April 2023 | 14:37 WIB
Dua Kapal Nelayan Indonesia Hilang di Perairan Australia
ILUSTRASI - Kapal Nelayan di Pesisir Muara Gembong Bekasi Jawa Barat bersandar. [Suara.com/M Yacub]

Suara.com - Dua kapal nelayan Indonesia dinyatakan hilang di Australia, setelah diterpa badai topan Ilsa beberapa hari lalu.

Sementara sepuluh nelayan Indonesia berhasil diselamatkan oleh aparat setempat di lepas pantai utara Australia Barat.

Diperkirakan, topan Isla mengandaskan dua kapal nelayan tersebut ke sebuah pulau kecil bernama Pulau Bedwell, sekitar 300 mil laut dari Broome, Austalia Barat.

Sepuluh nelayan yang berhasil diselamatkan sebelumnya berada di kapal penangkap ikan bernama Express.

Sebelum berhasil diselamatkan, kesepuluh nelayan itu luntang-lantung di tengah laut selama enam hari tanpa makanan serta air bersih.

Keberadaan mereka yang terdampar berhasil dilihat oleh pesawat Australian Border Force (ABF) yang melintas di sana.

Usaha penyelamatan kemudian dilakukan, di mana para nelayan tersebut kemudian dipindahkan ke Broome dengan helikopter dan kemudian mendapatkan bantuan medis.  

Namun delapan nelayan yang berada di kapal kedua, Putri Jaya, hilang dan diperkirakan tenggelam.

Warga di pulau Rote di Nusa Tenggara Timur mengatakan kepada ABC bahwa dua kapal lain yang berlayar dalam waktu bersamaan - meski mengikuti jalur terpisah- sampai sekarang belum diketahui nasibnya.

Baca Juga: Carlos Sainz Tak Ambil Pusing dengan Keputusan FIA Soal Penalti GP Australia

Dua kapal tersebut masing-masing adalah Cahaya Alor dan Tuan Muda.

Disebutkan bahwa ada sembilan orang berada di kapal Cahaya Alor, tetapi belum diketahui berapa orang di kapal Tuan Muda.

ABC sudah menghubungi Otoritas Keamanan Maritim Australia (AMSA) untuk menanyakan hal tersebut dan berusaha mencari keberadaan kedua kapal tersebut.

Seorang selamat dari Putri Jaya

Kiriman pesan SMS dari AMSA kepada Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (BASARNAS) Indonesia yang dilihat oleh ABC menjelaskan pengalaman dramatis salah seorang nelayan yang berada di kapal Putri Jaya.

Rama Jalatino berada di kapal Putri Jaya saat melaut pada 12 April, di mana gelombang besar membuat kapal rusak dan mulai tenggelam.

Rama kemudian mengikatkan diri pada sebuah drum plastik berisi air sebelum kemudian meloncat ke laut sekitar jam 3 pagi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI