"Dengan demikian, ketika membangun kerja sama, selain bonding-nya itu, adalah aspek-aspek gotong royong. Kesamaan agenda ini sangat penting, termasuk kedekatan," kata Hasto.
Sebagai contoh, kata Hasto, PDIP memungkinkan kerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan yang berbasis agama.
Apalagi PDIP dan PPP mempunyai kesamaan secara sejarah, yakni termarjinalisasi ketika era Orde Baru.
Megawati, kata dia, juga mempunyai kedekatan dengan tokoh-tokoh PPP pada masa lalu seperti Hamzah Haz serta almarhum Maimun Zubair atau Mbah Moen.
"Tentu saja komunikasi dilakukan secara intens. Prinsipnya ruang kerja sama itu akan dilakukan dalam kerangka sistem presidensial," kata dia.
Sebelumnya, Megawati memakaikan peci hitam kepada Ganjar Pranowo seusai mendaulat Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal capres.
Dalam jumpa pers yang disiarkan secara virtual melalui akun YouTube PDIP, Jumat (21/4), momen itu terjadi setelah putri Bung Karno tersebut selesai menyampaikan pengumuman Ganjar sebagai bakal capres.
Sekjen PDIP Hasto kemudian memanggil Ganjar untuk duduk di samping Megawati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Puan Maharani. Ganjar lalu diminta berdiri.
"Kami akan memberikan sebuah kopiah, karena kalau kita melihat budaya orang Indonesia itu sebenarnya berkopiah dan Bung Karno itu adalah identitas dari nasionalisme kita yang disebut nasional dan religius," kata Megawati.
Baca Juga: Sikap Koalisi PPP Ditentukan saat Rapimnas, Tetap di KIB atau Merapat PDIP?
Megawati lantas memasangkan peci berwarna hitam di kepala Ganjar yang sedang menunduk. Setelah itu, Ganjar tampak tersenyum setelah dipakaikan peci oleh Megawati.