Adian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia pada 1991. Dikarenakan berbagai macam kegiatan aktivismenya, ia baru dapat menyelesaikan studi S1-nya itu pada tahun 2007.
Jejak organisasi hingga karier
Andian dikenal aktif dalam organisasi, seperti menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia sejak tahun 1992. Dia juga merupakan anggota Senat Mahasiswa FH UKI sejak tahun 1994. Andian pun merupakan pendiri Forum Kota/FORKOT pada tahun 1998 silam.
Pada tahun 2004, Andian mendirikan Solidaritas Advokasi Sutet Indonesia. Setahun setelahnya, dia menjadi sekjen 98 Center. Dia juga menjadi sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) pada tahun 2007.
Andian pun tercatat sebagai pendiri Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA) pada tahun 2009. Dia juga merupakan Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) pada tahun 2012.
Andian juga merupakan pendiri Kelompok Diskusi Prodeo (1994), Aliansi Pemuda Indonesia (API) (1996), hingga jadi penggagas Aksi Rakyat Bersatu (AKRAB) (1998) dan Rembuk Nasional Mahasiswa Indonesia 1 (1999).
Dia juga adalah penggagas Jaringan Kota (2000), penggagas Aliansi Rakyat Adili Soeharto (ARBAS) (2006), penggagas Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) (2013) dan penggagas Konsolidasi Demokrasi Indonesia (KDI) (2013).
Karier Adian dimulai ketika menjadi karyawan di Total Group pada tahun 1990-1991. Dia kemudian menjadi Sekretaris Eksekutif di LBH Nusantara Jakarta pada tahun 1996-1997.
Adian juga pernah jadi konsultan hukum tahun 2007-2008 di Kota Law Office. Dia tercatat sebagai anggota PDIP sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Baca Juga: Hengkang Dari Partai Prabowo Subianto, Sandiaga Uno Ungkap Alasan Ini
Kontributor : Trias Rohmadoni