Kebanjiran Paket
Momentum Lebaran Idul Fitri membuat semangat berbelanja masyarakat meningkat. Sehingga jasa pengiriman atau ekspedisi kebanjiran orderan.
Paket yang menunpuk di gudang penyimpanan membuat para kurir kesulitan dalam mensortir paket mereka.
![Kurir pengantar paket saat momen libur lebaran 2023. [Suara.com/Faqih]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/04/14447-kurir-pengantar-paket-saat-momen-libur-lebaran.jpg)
“Buat jalan aja susah, bener-bener gak ada ruang kosong.”
Paket barang menumpuk di dalam gudang, membuat Khadafi terpaksa mensortir barang di belakang area gudang.
Gudang berukuran sekitar 10x15 meter itu penuh sesak. Terlebih ukuran paket yang terkadang besar cukup memakan banyak tempat.
Sebelum melakukan pengiriman, kurir biasanya melakukan sortir barang. Hal itu untuk memudahkan mereka dalam pengantaran.
Paket-paket tersebut disortir berdasarkan alamat domisi pengiriman. Setelahnya barulah paket tersebut diantar ke rumah pemesan yang tertera.
Para kurir dipacu terus berlomba dengan waktu untuk mengantarkan paket. Pasalnya bonus menggiurkan dijanjikan bagi setiap kurir yang melewati batas pengiriman.
Baca Juga: Nursyah Tak Mau Sebut Anak Arie Kriting Cucu, Hanya Anak Indah Permatasari
“Kalau sebulan kita target 2.400 paket. Kalau sebelum tanggal 25 batas itu udah lebih maka ada bonus. Satu paket bonus Rp 1.200,” tuturnya.
Kostumer COD
Dalam praktikya, mengantarkan paket tidak semudah yang diperkirakan banyak orang. Tidak semua orang kini membeli barang lewat online menggunakan metode transaksi digital.
Banyak pelanggan Khadafi yang senang menggunakan metode pembayaran di tempat alias Cash on Delivery (COD).
Khadafi berpendapat jika metode pembayaran ini memakan waktu yang cukup ekstra lantaran ia harus menunggu pemesan paket membayar paketnya.
“Kalau COD cukup makan waktu, karena kami kan harus nunggu orangnya keluar. Kadang kalau orangnya lagi gak di rumah terpaksa harus balik lagi besok atau paket di reschedule,” ucap dia.