Mereka meminta agar KPK melakukan penelusuran, guna membuktikan benar atau tidaknya dugaan monopoli bisnis tersebut.
"Kita berharap supaya laporan ini ditindak, kita tau bahwa yang diduga terlibat adalah anak menteri," ujar Antony.
Di samping itu, demi efektifitas penyelidikan KPK, mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar Yasonna dinonaktifkan.
"Supaya penyelidikan hukumnya bisa berjalan, kita meminta presiden untuk menonaktifkan dulu Menkumham Yasonna Laoly," kata Antony.
"Supaya tidak ada upaya-upaya intervensi, upaya-upaya untuk menghambat kasus ini," tegasnya.
Bantahan Yasonna Laoly
Dugaan anaknya yang diduga memonopoli bisinis di lapas, sampai ke telinga sang menteri Yasonna. Di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (5/2), Yasonna membantah kabar miring soal putranya Yamitema Tirtajaya Laoly.
"Ah, bohong besar itu. Nggak ada," ucap Yasonna singkat.

Yasonna menyebut Jeera Foundation merupakan yayasan yang memberikan pelatihan kepada para narapidana di lapas, sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat.
"Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit. Mereka memang ada kerja sama dengan tempat dia itu," ujar Yasonna.
Lantas Yasonna menuding aktor Tio Pakusadewo pernah membuat kesalahan sehingga diberhentikan sebagai pelatih. Tak hanya itu dia menyebut pernah ditempatkan di sel terpisah atua straft cell.
Bantahan juga datang dari Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej. Dia menyebut dugaan keterlibatan putra Yasonna adalah rumor belaka. Dia mengklsim pembinaan di Lapas berjalan dengan baik.
"Justru sangat membantu narapidana dan saya masih belum melihat lebih lanjut terkait isu-isu itu karena itu masih perlu didalami," tuturnya.