1. Jumlah dan jenis nafkah: Suami harus memberikan nafkah yang mencakup kebutuhan dasar mantan istrinya, seperti pangan, sandang, tempat tinggal, dan keperluan sehari-hari. Jumlah nafkah harus disesuaikan dengan standar hidup yang biasa dia terima selama perkawinan.
2. Waktu pelaksanaan: Masa iddah umumnya berlangsung selama tiga bulan atau tiga kali siklus menstruasi, tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat oleh pihak yang terlibat.
3. Metode pembayaran: Nafkah iddah dapat dibayarkan secara langsung dalam bentuk uang tunai atau melalui penyediaan kebutuhan sehari-hari secara langsung.
4. Pembatalan nafkah iddah: Nafkah iddah dapat dibatalkan jika terjadi pernikahan baru atau jika mantan istri meninggal dunia.
Demikian ulasan mengenai apa itu nafkah iddah dalam perceraian menurut ajaran Islam yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat