Tak berapa lama, sang guru memberikan informasi baru bahwa Basman sudah ditemukan tewas dan tergeletak di lapangan SMP Athirah.
Barang milik korban tercecer
Bukan hanya GPS, kejanggalan lain dari kematian Basman adalah soal barang-barang miliknya yang tercecer. Korban memang disebut sempat menuju musala yang berada di lantai 8 untuk melakukan ibadah salat.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol menjelaskan hal tersebut. Basman disebut sempat salat dan meletakkan tas sekolahnya di kamar mandi.
"Karena di lantai 8 itu kantin dan masjid, jadi (Basman) mau masuk musala kan buka sepatu," ungkap Ridwan.
Luka di tubuh korban
Selain itu, keluarga juga mencurigai kematian Basman karena luka di tubuh korban. Menurut Andy sang paman, luka yang ada di tubuh keponakannya itu tidak wajar.
"Kalau logika orang jatuh, pasti kepala terluka paling parah dan ada pendarahan. Ini (kasus Basman) kaki yang hancur, telapak, terus tangan. (Bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga, terus (tubuh) belakangnya itu semua memar biru-biru," ucap Andy.
Sementara dari hasil pengamatan di tubuh korban, Andy melihat beberapa bagian tubuh Basman yang terdapat luka memar. Luka memar itu ditemukan di tubuh Basman, kemudian ada di kukunya. Bahkan kuku bagian ibu jari sebelah kiri hampir tercabut.
Baca Juga: 5 Fakta Tragis Anak Pejabat Kemenhub Tewas Jatuh dari Lantai 8 Sekolah, Keluarga Curiga
Panggilan tak wajar korban pada sang ibu