Suara.com - Di bulan Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa sunnah tarwiyah. Puasa ini dijalankan pada tanggal 8 dzulhijjah. Agar puasa kita diterima oleh Allah SWT, kita harus memulainya dengan membaca niat puasa Tarwiyah.
Ibadah puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah termasuk puasa Tarwiyah memiliki keistimewaan berupa pahala yang berlipat ganda dibandingkan puasa di bulan lainnya. Rasul bersabda,
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).
Oleh karenanya, dianjurkan agar umat Islam melaksanakan puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah. Berikut ini bunyi bacaan niat puasa Tarwiyah.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Dispernakan Bandung Barat Awasi Peredaran Hewan Kurban
Nawaitu shauma ghadin ‘an ad’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘l. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Fakta di balik puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah berkaitan erat dengan sejarah Islam, ada tiga peristiwa yang menandai keistimewaan hari tarwiyah dan ibadah sunnah tarwiyah. Ketiga peristiwa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bertepatan dengan waktu perenungan Nabi Adam yang akan membangun ka'bah.
2. Bertepatan dengan perenungan Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah menyembelih putranya, Nabi Sulaiman.
3. Bertepatan dengan perenungan orang-orang haji di tanah suci yang nantinya doa-doa akan mereka panjatkan di hari Arafah.
Waktu membaca niat puasa tarwiyah
Bagi yang belum mengetahui, pembacaan niat puasa tarwiyah sebaiknya dilakukan di malam hari agar tidak terlewatkan. Akan tetapi, jika terpaksa lupa membaca di malam hari, masih diperbolehkan membaca niat puasa setelah fajar asalkan belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain sebagainya. Berikut bacaan niat puasa tarwiyah sesuai waktunya.
1. Niat puasa tarwiyah dibaca setelah shalat subuh/setelah fajar
Tidak masalah membaca niat setelah shalat subuh atau setelah fajar karena pada malam harinya lupa. Berikut bunyi bacaan niat puasa tarwiyah untuk situasi ini.
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
2. Niat puasa Tarwiyah dibaca di malam hari
Sesuai dengan anjuran para ulama, waktu ideal membaca niat puasa, tak hanya puasa sunnah tarwiyah, tetapi puasa lainnya pun sebaiknya dilakukan di malam hari. Berikut bunyi bacaan niat puasa Tarwiyah di malam hari.
Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."
Demikian itu bacaan niat puasa tarwiyah. Semoga dapat dipahami.
Kontributor : Mutaya Saroh