Dua petugas Bea Cukai yang membukanya, menceritakan, alat yang datang berupa alat pendukung komputer dan internet. Petugas yang berwenang itu pun tidak mengetahui perusahaan yang mendatangkan dipergunakan untuk keperluan apa. Setelah barang dibuka, mereka kembali mengemas alat tersebut lalu membiarkan lolos.
Ketika dikonfirmasi IndonesiaLeaks, petugas Bea Cukai yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan adanya barang milik Q Cyber Technologies Sarl tiba di Indonesia. Dari konfirmasi itu, Bea Cukai tak banyak bicara, mereka hanya memberikan catatan keberadaan barang masuk dengan kode UKHI 1212635 dengan jadwal tiba pada 1 Desember 2020.
Barang berasal dari Bandara Heathrow, London dengan pengirim Q Cyber Technologies Sarl yang beralamat di 6B, 2 RUA Edward Steichen UAT LU28460471 L-2540 Luxembourg. Uraian barang, tercatat sebagai elektronik berjumlah satu koli atau setara dengan 40 kilogram.
"Penerima barang itu PT Mandala Wangi Kreasindo," ujar petugas Bea Cukai kepada IndonesiaLeaks, pada Maret 2023.
Dari Israel
Pegasus merupakan alat surveilans sekaligus penyadapan berteknologi canggih berbentuk software alias perangkat lunak yang dibuat oleh NSO Group sebuah firma teknologi asal Israel. Perusahaan ini didirikan pada 2010 oleh Niv Karmi, Omri Lavie, dan Shalev Hulio.
Menurut laporan Citizen Lab dan Amnesty International disebutkan, Pegasus dapat memecahkan komunikasi yang terenkripsi dari iPhone, Mac, android, dan semua perangkat elektronik berbasis OS lainnya.
Dalam pengoperasiannya, Pegasus identik dikenal sebagai alat yang bersifat zero click, sebuah metode penyadapan yang tidak memerlukan aktivasi klik dari pemilik telepon pintar maupun perangkat komputer.
Zero click merupakan serangan yang tidak tampak. Setiap pengguna tidak akan menyadari bahwa sedang diserang oleh alat pegasus. Pegasus tidak seperti perangkat lunak peretasan lainnya yang mengharuskan pengguna untuk mengklik lampiran atau tautan berbahaya yang juga disebut one click.
Baca Juga: Dewas KPK Terima 1.460 Pemberitahuan Penyadapan dari Penyidik Sepanjang 2022
Metode One click merupakan serangan yang mengharuskan pengguna telepon maupun komputer harus mengklik tautan, dokumen, video, maupun foto. Setelah itu, pelaku akan memperoleh akses untuk masuk ke dalam perangkat yang digunakan.
Pegasus dapat terinstal sendiri di perangkat telepon maupun komputer target. Setelah terinstal, Pegasus akan menginfeksi seluruh perangkat, mengambil sebagian data yang tersimpan di telepon, komputer, berupa email, foto, video, chat, kontak pribadi, lokasi keberadaan terkini. Bahkan, alat ini dapat membuka microphone bahkan alat ini dapat mengendalikan kamera telepon maupun komputer tanpa diketahui pengguna.
Dari dokumen perusahaan yang diperoleh secara berbayar di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tercatat bahwa perusahaan PT Mandala Wangi Kreasindo berdiri pada 19 Desember 2011.
Perusahaan ini tercatat berada di Jalan Antara Nomor 13 dengan jenis perusahaan bergerak pada bidang kontraktor, pengiriman barang, pembangunan jalan, hingga penyediaan alat teknologi dan komunikasi.
Jelang kedatangan produk Q Cyber Technologies Sarl ke Indonesia pada 2020, perusahaan itu mengganti kepemilikan sebanyak tiga kali. Pada 20 Maret 2020 perusahaan dipimpin oleh Heryanto selaku direktur, lalu Nadia Boroedheak Paroedjar Hamonangan Nasoetion sebagai pemilik saham sebesar 12.500.000 dengan 125 lembar saham, PT Kotak Jiwa Sejahtera Rp 1,2 miliar sebanyak 12.375 lembar saham, dan Sudjarwo Piri Ramon sebagai komisaris.
Pada saat bersamaan, tepatnya 20 Maret 2020, perusahaan kembali mengganti struktur kepemilikan dengan ditandai peralihan saham dari Nadia Boroedheak Paroedjar Hamonangan Nasoetion kepada Heryanto sebesar Rp 12,5 juta dengan 125 lembar saham.