Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa ia mengidolakan sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, ia mengaku lebih mengidolakan Edhie Baskoro Yudhoyono yang merupakan adik dari AHY.
Pengakuan Gibran yang menyebut sangat mengidolakan sosok AHY tersebut disampaikan melalui akun media sosial Twitternya @gibran_tweet. Mulanya, ia merespons sebuah cuitan dari salah satu akun warganet yang memuji sosok AHY sebagai pemimpin masa depan. Cuitan tersebut kemudian menandai akun Gibran.
“Keren pak. Mas AHY idola saya,” ucap Gibran saat membalas cuitan dari warganet.
Putra sulung Jokowi ini mengaku bahwa ia mengidolakan putra pertama Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Kendati demikian, ia menyebut bahwa ia lebih mengidolakan sosok Edhie Baskoro atau Ibas.
Terkait dengan alasannya, Gibran enggan menjelaskan lebih detail terkait dengan hal tersebut. Gibran hanya menyebut bahwa ia mengidolakan AHY karena ketampanan yang dimiliki oleh AHY.
Ia menyebut bahwa jika ada kesempatan untuk bertemu dengan AHY dan dipanggil oleh idolanya tersebut, ia pasti akan meluangkan waktunya.
Lantas, seperti apakah adu rekam jejak AHY dan Ibas yang diidolakan oleh Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Rekam Jejak AHY
Sebelum aktif di dunia politik, AHY mengawali kariernya sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, ia memutuskan untuk hengkang dan memilih untuk menjadi pimpinan Partai Demokrat.
Baca Juga: Beda Sikap Jokowi dan SBY Saat Timnas Indonesia Jamu Tim Besar Seperti Argentina dan Belanda
AHY berhenti menjadi TNI di tahun 2016 lalu dengan mengajukan pengunduran diri. Adapun saat itu alasannya karena akan mengikuti Pilkada.
Putra sulung SBY ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2000. Ia telah melewati masa dinasnya selama 16 tahun sampai mengundurkan diri.
Saat menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, ia mendapatkan predikat Adhi Makayasa. AHY dikenal sebagai prajurit yang mempunyai nilai yang unggul dalam hal mental, fisik, dan juga intelektual.
Namun sayang, ia memilih untuk mundur dari kariernya di TNI dan memilih melenggangkan kaki di dunia politik. AHY maju sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.
Namun, saat itu ia belum berhasil menduduki kursi sebagai gubernur karena kalah dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful.
Meski demikian, ia mengaku tidak menyesal telah memutuskan untuk hengkang dari TNI dan terjun ke dunia politik. Pada tahun 2019, AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) dan Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan ayahnya melalui Kongres V Partai Demokrat 2020.