Suara.com - Tengah ramai diperbincangkan, para pelajar yang mendadak dibatalkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2023. Mereka adalah siswi SMAN 8 Kota Ternate Nanda Maulidya dan Doni Amansa dari SMAN 1 Unaaha Konawe.
Rupanya, pembatalan dan penggantian mendadak calon Paskibraka itu bukan pertama kalinya. Sebelumnya, sederet kasus serupa sempat terjadi. Beberapa di antaranya bahkan digeser oleh anak para pejabat. Berikut informasi selengkapnya.
Koko Ardiansyah Diganti Anak Bupati
Koko Ardiansyah pada tahun 2019 lalu, dicoret dari daftar Paskibraka Labuhanbatu. Posisi sebagai petugas peringatan kemerdekaan mendadak digantikan oleh anak Plt Bupati Labuhanbatu. Hal ini diungkap Koko dalam unggahan media sosialnya.
Gloria Dicoret karena Bukan Warga Lokal
Gloria Natapradja Hamel sempat disorot menjelang 17 Agustus 2016 lalu. Pasalnya, usai dinyatakan lolos sebagai Paskibraka Nasional mewakili Jawa Barat, namanya mendadak dicoret. Sebab, ia diketahui bukan berkewarganegaraan Indonesia.
Kala itu, gadis blasteran Prancis-Indonesia tersebut sudah memegang paspor Prancis. Akibatnya, ia pun harus merelakan posisinya diberikan kepada orang lain. Untuk menjadi Paskibraka Nasional, diketahui memang perlu berstatus sebagai WNI.
Altaf Emir Mendadak Dibatalkan
Siswa SMAN 1 Yogyakarta bernama Kaisar Altaf Emir mengaku kesal dengan pembatalan mendadak dirinya sebagai Paskibraka Nasional. Hal tersebut diketahui lantaran pada tahun 2020 lalu, pandemi Covid-19 di Indonesia sedang gencar-gencarnya.
Baca Juga: Ini Sosok yang Menggantikan Calon Paskibraka Doni Amansah, Usai Mendadak Namanya Diganti
Jadi, pemerintah memutuskan untuk memakai kembali tim Paskibraka tahun sebelumnya yang sudah terlatih. Emir yang kesal pun mengatakan, jika keputusannya berakhir seperti itu, seharusnya tidak perlu ada seleksi, apalagi sampai ke tingkat provinsi.