Sejarah Paskibraka Berawal dari Perintah Presiden Soekarno

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 19 Juli 2023 | 10:10 WIB
Sejarah Paskibraka Berawal dari Perintah Presiden Soekarno
Ilustrasi Paskibraka - sejarah Paskibraka. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

• Pasukan 8 disebut pembawa bendera (inti), 

• Pasukan 45 disebut pengawal. 

Jumlah ini adalah simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, yang jatuh pada 17 Agustus 1945 (17-8-45). Di waktu itu, dengan situasi kondisi yang seadanya, Mutahar hanya melibatkan putra dari daerah yang berada di Jakarta. Dan mereka merupakan anggota Pandu/Pramuka untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pengibaran bendera pusaka. 

Awalnya, untuk kelompok yang berjumlah 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI), akan tetapi karena kondisi yang tak memungkinkan rencana itu tidak dapat dilaksanakan. Lalu usul lain dari anggota pasukan khusus l ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan juga Brimob) juga sangat sulit. 

Hingga pada akhirnya, Mutahar mengambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi lantaran mereka semua bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta. Sehingga mulai tanggal 17 Agustus tahun 1968, petugas pengibar bendera merah putih adalah para pemuda utusan dari provinsi. Namun karena belum semua provinsi mengirimkan utusan ini sehingga masih harus ditambah oleh mantan anggota pasukan tahun 1967. 

Hingga pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta tengah berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih serta reproduksi Naskah Proklamasi oleh presiden Suharto kepada Gubernur atau Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. 

Bendera pusaka duplikat yang terdiri dari 6 carik kain, dikibarkan untuk menggantikan bendera pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta. Kemudian, Bendera Pusaka bertugas mengantar dan juga menjemput bendera duplikat yang tengah dikibar/diturunkan. 

Kemudian pada tahun 1969, anggota pengibar bendera pusaka mengalami perubahan. Anggota paskibra merupakan para remaja siswa SLTA se-tanah air yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan setiap provinsi akan diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri. 

Istilah yang digunakan sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 masih  sama yaitu Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Kemudian baru pada tahun 1973, Idik Sulaiman mengusulkan aaty nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan istilaj Paskibrakaka. 

Baca Juga: Heboh Siswa Lolos Seleksi Tiba-tiba Dibatalkan, Apa Syarat Menjadi Paskibraka Nasional?

Diketahui sebutan PAS berasal dari Pasukan, KIB berasal dari Kibar yang mengandung pengertian pengibar. Lalu ada RA yang berarti bendera dan KA memiliki makna Pusaka. Mulai pada saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut dengan istilah Paskibrakaka. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI