Sebelumnya, peneliti Formappi, Lucius Karus meyakini alasan utama DPD PDIP DKI memecat Cinta Mega dari kursi DRPD DKI bukan karena bermain judi slot semata. Ia menyebut faktor dijatuhkannya sanksi itu karena hal yang lebih politis.
Menurutnya, bermain judi slot saat rapat paripurna berlangsung merupakan pelanggaran etik yang berat. Namun, biasanya hal ini tak sampai membuat seorang legislator dicopot.
"Saya menduga alasan etis di atas nampaknya bukan hal utama yang menjadi alasan PDIP DKI memberhentikan CM," ujar Lucius kepada wartawan, Kamis (27/7).
Bahkan, Lucius menyebut kerap kali pelanggaran pidana sekalipun tak membuat parpol memecat kadernya.
"Sesungguhnya dalam banyak kasus etis bahkan dugaan pidana parpol umumnya punha kecenderungan untuk membela mati-matian kader mereka," ucapnya.
Ia pun menilai alasan utama pemecatan terhadap Cinta Mega adalah demi pencitraan partai. Terlebih lagi saat ini sudah memasuki masa Pemilu.
"Alasan mendasar yang lebih masuk akal adalah karena aksi main game CM bersamaan dengan itu momen sekarang ini adalah momen politik yang bagi semua parpol berarti waktu untuk bersolek dihadapan pemilih menjelang Pemilu 2024," ucapnya.
Tindakan Cinta Mega itu disebutnya akan berdampak pada elektabilitas partai. Diharapkan dengan menunjukkan ketegasan, partai bisa mendapatkan simpati dari masyarakat dan meraup suara untuk Pemilu.
"Apalagi aksi sekelas judi yang dianggap sebuah laku tak pantas bagi mereka yang terhormat seperti anggota DPRD," tuturnya.
Baca Juga: DPD PDIP DKI Dipersoalkan Tak Sidang Cinta Mega Soal Main Slot, Gembong: Kami Gerak Cepat
"Dari pertimbangan strategis jelang Pemilu itu aksi CM dibaca sebagai noda yang bisa merusak aroma PDIP," tambahnya memungkasi.