"Kemudian kita sudah punya nilai. Jadi kalau nilai itu dianggap tidak pas, bagaimana? Kan itu (dari) negara dan hasilnya lumayan, barangkali tidak ada yang lebih tinggi," sambungnya.
Oleh karena itu, Panji tidak ambil pusing dengan tudingan Ponpes Al Zaytun dianggap sesat.
"Lazim dan tidak lazim itu relatif. Lha kalau harus ikut kelaziman, kan ini lembaga pendidikan, berproses untuk menuju kesempurnaan, ya terkadang-kadang melewati yang tidak lazim," jelas Panji.
"Namun lazim dan tidak lazim bukan ukuran. Ukurannya kurikulum," pungkasnya.