Ragam Curhatan Sedih Jokowi: Sering Dihina Firaun hingga Makian, Singgung Demokrasi

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 16 Agustus 2023 | 15:50 WIB
Ragam Curhatan Sedih Jokowi: Sering Dihina Firaun hingga Makian, Singgung Demokrasi
Presiden Jokowi sampaikan sejumlah curahan hati dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Tahunan Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023. [Suara.com/Alfian Winanto/Pool via Dokumentasi Parlemen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan sejumlah curahan hatinya yan ia rasakan selama menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Salah satunya adalah mengenai perasaannya menghadapi beragam komentar hingga caci maki dan hinaan yang ditujukan kepada dirinya.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Tahunan Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta pada Rabu (16/8/2023).

Lantas apa saja curahan hati Presiden Jokowi dalam pidatonya itu? Berikut ulasannya.

Tak selalu nyaman jadi presiden

Dalam pidatonya, Joko Widodo menyatakan menjadi presiden tidaklah senyaman yang diperkirakan banyak orang.

Hal itu disebabkan besarnya tanggung jawab yang harus diemban dan banyaknya persoalan masyarakat yang harus diselesaikan.

Jadi sasaran caci maki masyarakat

Jokowi juga mengatakan kalau selama menjadi presiden, dirinya selaku dijadikan sasaran caci maki masyarakat.

Baca Juga: Gaji Pensiunan PNS dan TNI/Polri Juga Naik 12% di 2024

Tak hanya sekadar kemarahan. Bahkan makian dan fitnah kerap diarahkan pada dirinya. Hal itu tak terlepas dari kemajuan teknologi, dimana sispapun bisa menyampaikan apapun melalui media sosial.

“Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa Firaun, tolol, ya enggak apa-apa, sebagai pribadi saya menerima saja,” ujarnya.

Sedih budaya sopan santun terkikis

Menurut Jokowi, beragam cacian dan makian yang kerap kali diarahkan pada dirinya datang dari banyak orang dari beragam latar belakang.

Hal itulah yang pada akhirnya membuat Jokowi sedih, sebab budaya sopan santun dan budi pekerti di Indonesia seakan terkikis dan hilang.

"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang?" ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI