7 Kontroversi Gubernur NTT, Terbaru Sebut Ciri Orang Miskin Makan Nasi Banyak

Kamis, 17 Agustus 2023 | 07:33 WIB
7 Kontroversi Gubernur NTT, Terbaru Sebut Ciri Orang Miskin Makan Nasi Banyak
Gubernur NTT sebut ciri orang miskin ketika makan nasi banyak. (Instagram/@memomedsos)

Suara.com - Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan lagi. Sorotan tersebut kali ini terkait dengan pernyataannya yang menyebut ciri-ciri orang miskin.

Pernyataan itu disampaikannya saat Viktor menghadiri peringatan hari ulang tahun kedua Badan Pangan Nasional, Sabtu (12/8/23). Video yang memperlihatkan Viktor menyatakan hal tersebut pun dipublikasikan ulang di media sosial.

Viktor menyebut hal itu saat menyampaikan sambutannya. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Berkaitan dengan itu, berikut ini daftar kontroversi Gubernur NTT selengkapnya.

1. Sebut Ciri Orang Miskin Ambil Nasi Banyak

Viktor mengatakan ciri khas manusia dapat dilihat ketika mereka sedang makan. Jika orang miskin, maka nasi yang diambil banyak. Namun jika protein yang diambil, maka ia adalah orang kaya.

"Kalau nasinya ambil banyak, itu orang miskin. Tapi kalau ambil yang banyak protein, itu orang kaya,” kata Viktor dalam video yang beredar.

2. Ribut Soal Beras Artinya Orang Miskin

Selain itu, Viktor menambahkan harus ada dorongan mengonsumsi protein dan kurangi karbohidrat. Dirinya turut menyinggung beras sebagai salah satu ciri orang miskin.

"Yang masih ribut soal beras berarti kita masih miskin. Ciri khas orang miskin itu makan nasi dalam jumlah banyak. Lauknya hanya dua saja. Sambil dia cium, terus makan nasi, dilakukan berulang kali. Nanti setelah terakhir baru makan ikan dan nasi yang terakhir,” ucapnya lagi.

Baca Juga: Singung Ciri-ciri Orang Miskin dari Cara Makan, Gubernur NTT Mendadak Viral

3. Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Sorotan berikutnya yakni terkait pernyataan Viktor yang menetapkan kebijakan jam sekolah mulai pukul 5 pagi. Viktor menilai hal ini dilakukannya untuk melatih para siswa yang ingin masuk Akademi Kepolisian dan Akademi Militer.

Viktor juga mengatakan, kebijakan itu bertujuan mempersiapkan para siswa XII SMA/SMK agar masuk perguruan tinggi negeri maupun di luar negeri. Kendati demikian, sederet penelitian menunjukkan jam masuk sekolah yang lebih lambat justru lebih baik.

Kebijakan itu hanya diterapkan di dua sekolah unggulan. Sekolah tersebut yakni SMA 1 dan SMA 6.

"Kita perlu tak semua sekolah. Tapi kita perlu dua sekolah. Dua sekolah itu unggul. Unggul dalam pengetahuan dan karakter. Dua sekolah ini harus. Untuk mencukupi itu, karena kita punya kekurangan-kekurangan, tak bisa NTT dipersepsikan dan disamakan dengan Jakarta," ucapnya dikutip dari akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, ditulis Rabu, 1 Maret 2023.

4. Minta Kades Uji Sperma

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI