Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa isu kudeta Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Ketua Umum PKB tidak benar.
Cak Imin justru menyebut dirinya lah yang dikudeta oleh Putri Gus Dur Yenny Wahid bersama Ali Masykur untuk menduduki kepemipinan tertinggi PKB. Ia bahkan menyebut satu-satunya orang yang dipecat Gus Dur namun tak melawan adalah dirinya.
Simak kronologi Cak Imin dikudeta pihak Gus Dur dari PKB berikut ini.
Pernyataan Cak Imin Soal Kudeta dari PKB
Konflik internal PKB pada tahun 2008 lalu kembali mencuat ketika kini Cak Imin terpilih sebagai bakal cawapres Anies Bawedan. Diketahui konflik internal PKB terjadi antara barisan pendukung Gus Dur dan barisan pendukung Cak Imin.
Konflik kedua kubu berujung pada digelarnya Musyawarah Luar Biasa (MLB). Namun baru-baru ini, Cak Imin membantah anggapan yang menyebut dia berkhianat pada Gus Dur.
Menurut dia, narasi itu selalu berkembang setiap lima tahun, tepatnya jelang Pemilu. Cak Imin lantas blak-blakan mengungkap dirinya yang dikudeta pihak Gus Dur, bukan sebaliknya.
"Selalu muncul (isu saya kudeta PKB) setiap Pemilu, selalu dibesarkan. Musiman lah saya bilang (penghianat). Tapi tuduhan saya berkhianat (kepada Gus Dur) sama sekali tidak beralasan," ucap Cak Imin dalam tayangan wawancara khusus bersama Mata Najwa pada Senin (4/9/2023).
Cak Imin bahkan menyebut satu-satunya orang yang dipecat Gus Dur tapi tak melawan adalah dirinya. Dia kemudian menyerahkan kepemimpinan pada Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum DPP PKB dan Yenny Wahid sebagai Sekjen DPP PKB.
"Kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny ini hasil kudeta terhadap saya. Dan saya terima tidak ada masalah. Tapi di situ karena tidak legitimate, bukan ketua umum, maka harus ganti ketua umum supaya bisa daftar KPU," cerita Cak Imin.
"Karena harus daftar KPU maka yang sah di KPU itu tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny sebagai Sekjen. Dititiktemukan supaya disuruh daftar, tidak mau tidak bisa terjadi," sambung dia.
Cak Imin lantas membuat jalan pintas agar PKB bisa ikut Pemilu. Dia kemudian menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai Sekjen yang dinilai tak sah.
"Karena Yenny diangkat bukan Muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Penggantian itu berkonsekuensi agak ribet segala macem, jadi ini cerita keluarga," ucap dia.
Cak Imin mengatakan dengan cara itu PKB akhirnya bisa ikut dalam Pemilu dan dia pun tetap menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
"Dari situ penggantian Sekjen Yenny pada Sekjen yang asal Lukman Hakim, di situ KPU menerima, akhirnya sah bisa ikut pemilu. Tapi udah remuk kita," ungkap Cak Imin.