Suara.com - Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung masih menjadi bulan-bulanan publik hingga kini. Tepatnya usai ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kalimat 'b*jingan t*lol'. Akibatnya, ia pun menerima banyak kebencian.
Terbaru, dalam acara diskusi di Kopi Nuri, Sleman, DIY, Jumat (8/9/2023) yang dihadiri Rocky, diwarnai kericuhan. Massa menolak kehadiran dirinya dan Refly Harun yang turut menjadi pembicara. Mereka bahkan sampai melempari Refly dengan botol.
Sebelum itu, pada Rabu (6/9/2023), Rocky telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri terkait kasus tersebut. Ia pun dicecar 40 pertanyaan selama enam jam. Kontroversi ini membuat profil Rocky Gerung termasuk agamanya menuai rasa penasaran.
Profil Rocky Gerung, Apa Agamanya?
Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 Januari 1959 atau kini berusia 64 tahun. Tak diketahui banyak tentang keluarganya, namun ia bersaudara dengan Grevo Gerung. Melansir berbagai sumber, agamanya adalah Katolik. Hingga kini, ia belum menikah.
Ia sempat berkuliah di jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia (UI). Namun, ia tidak menyelesaikannya dan memilih Ilmu Filsafat hingga lulus sebagai sarjana. Rocky yang piawai pun kerap dimintai tolong untuk mengajar di sana.
Rocky kemudian menjadi dosen tidak tetap di UI hingga tahun 2015. Ia pun harus berhenti mengajar karena adanya Undang-Undang No.14 Tahun 2005. Di mana isinya menyebut syarat seorang dosen minimal bergelar magister dan ia hanya sarjana.
Saat berkarier sebagai dosen, Rocky Gerung kerap menjadi pembimbing pascasarjana aktris ternama, Dian Sastrowardoyo. Di sisi lain, selaku akademisi, ia juga aktif menulis jurnal akademik. Misalnya saja, Jurnal Perempuan untuk kajian feminisme
Selain itu, Rocky juga pernah menulis Jurnal Prisma untuk bidang kajian HAM dan Pancasila. Kala menjadi akademisi di UI, ia bahkan terlibat dalam pembentukan Setara Institute, sebuah organisasi yang berfokus pada penelitian tentang kesetaraan.
Beberapa nama lainnya juga turut mendirikan Setara Institute, seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Azyumardi Azra. Organisasi ini tentu tidak dibentuk tanpa alasan. Mereka memiliki tujuan, yakni megenalkan kemanusiaan, demokrasi, dan HAM.
Tak hanya itu, Rocky pun tercatat pernah menjabat ketua organisasi Sekolah Ilmu Sosial (SIS). Tempat ini adalah sekolah non-formal di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang didirikan oleh Dr. Sjahrir, seorang penasihat ekonomi presiden di era SBY.
Ia bahkan terlibat sebagai salah satu pendiri Partai Indonesia Baru (PIB) pada tahun 2002. Rocky Gerung saat ini aktif menjadi pembicara di berbagai seminar serta membuat konten talk-active melalui kanal Youtube-nya, Rocky Gerung Official.
Dalam kanal Youtube dengan total 1,7 subscribers itu, ia kerap membagikan banyak hal dan rutin mengunggahnya setiap hari. Bahkan, soal dirinya yang telah selesai diperiksa Bareskrim Polri serta Refly Harun yang dilempari botol oleh massa pun dibahas di sana.
Meski ditolak dan dicelotehi massa, Rocky dan Refly tetap melanjutkan perannya sebagai pembicara dalam acara tersebut. Sementara terkait pemeriksaan atas kasus 'b*jingan t*lol', Rocky akan kembali mendatangi Bareskrim Polri pekan depan. Tepatnya pada Rabu (13/9/2023).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti