Syahrul mendadak hilang setelah disebut menjadi tersangka. Bahkan, rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan juga sudah digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Dari hasil penggeledahan, penyidik KPK mengamankan sejumlah uang, dokumen, hingga 12 pucuk senjata api.
Saat dikonfirmasi, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengklaim Syahrul akan pulang pada Kamis (5/10/2023) sesuai dengan perintah ketua umum, Surya Paloh.
"Disangka hilang tuh kan lost contact. Maklum lah, orang kalau sudah tua, kena prostat, boro-boro mikirin telepon. Ya, akhirnya nggak bisa komunikasi," kata Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni saat dikonfirmasi.
Namun, Sahroni mengaku tidak tahu di mana Syahrul menjalani pengobatannya.
"Saya nggak tau dirawat di mana, cuma dapat informasi saja karena prostatnya masalah akhirnya dia nggak pegang komunikasi," terangnya.