Mark Regev, penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan Hamas tidak ingin menerima solusi atas kurangnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyelamatkan bayi-bayi itu, dan bahwa "mereka butuh bukti foto menunjukkan krisis".
"Kami membeli bahan bakar, terutama untuk bayi, untuk inkubator mereka ... tidak ada yang ingin melihat bayi-bayi ini tersakiti," kata Regev.
Ia menyatakan kembali klaim Israel bahwa pasukannya tidak sengaja menargetkan rumah sakit.
Jasad Membusuk
Dr Mohamed Abu Selmia, manajer Al-Shifa, mengatakan ada sekitar 150 jenazah yang membusuk dan "mengeluarkan bau tidak sedap".
Menurutnya, bahwa pihak berwenang Israel masih belum memberikan izin bagi jenazah tersebut untuk dibawa dan dikuburkan.
Dia bilang, anjing kini telah memasuki halaman rumah sakit dan mulai memakan jenazah tersebut.
Dr. Marwan Al-Barsh yang merupakan direktur jenderal Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan situasi ini diperburuk oleh kurangnya bahan bakar untuk listrik di kamar mayat.
"Listrik diputus oleh pasukan Israel yang menargetkan generator, yang menyebabkan pembusukan mayat-mayat karena kita melihat cacing keluar dari mereka," kata Al-Barsh kepada BBC Arabic.
Baca Juga: Parlemen Israel Susun Rencana Gulingkan PM Netanyahu Di Tengah Gencar Serangan Zionis Ke Palestina
Al-Bursh mengatakan pihaknya kesulitan untuk menguburkan jenazah karena ancaman militer Israel.
"Kami mencoba berkoordinasi dengan pasukan Israel agar kami diizinkan menguburkan jenazah di dalam rumah sakit, namun siapa pun yang mencoba keluar dari rumah sakit akan langsung ditembak," ujarnya.