Pemerintah Israel sendiri mengatakan, sejumlah anak dan perempuan hingga kini masih menjadi sandera Hamas.
Namun, keluarga yang memiliki kerabat laki-laki dewasa yang disandera menyerukan agar mereka tidak dilupakan.
"Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai bisa pulang."
"Ada yang menginginkan perempuan yang tertinggal atau anak-anak yang tertinggal, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki," kata Guru kepada Channel 12 Israel.
Untuk diketahui, Pertemuan tersebut dilakukan ketika pertempuran kembali terjadi di Jalur Gaza usai jeda tujuh hari gencatan senjata. Semasa jeda itu, lebih dari 100 sandera dibebaskan. Sementara nasib 138 tawanan yang masih belum dibebaskan.