Kominfo memang tidak menyiapkan surat edaran ini untuk lingkungan kampus atau masyarakat akademik. Akan tetapi Wamen Nezar Patria berharap SE No. 9 Tahun 2023 tersebut bisa menjadi rujukan.
"Memang surat edaran ini ditujukan untuk pelaku usaha di sektor publik maupun privat. Dan memang tidak spesifik untuk masyarakat akademik tetapi dalam beberapa normanya yang kita atur misalnya terkait asas aksesibilitas dan transparansi itu bisa jadi rujukan masyarakat akademik," ujar Wamen Nezar Patria.
Pasalnya, bagi masyarakat akademik kehadiran teknologi Ai memang cukup menantang. Sebab untuk membedakan suatu produk akademik apakah itu dihasilkan oleh AI atau manusia masih menjadi problem.
Meskipun begitu, Nezar menjelaskan bahwa sudah ada teknologi khusus untuk mendeteksi produk akademik buatan AI atau murni ciptaan manusia. Namun langkah pembuktian ini sudah masuk ke ranah digital forensik.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya asas-asas yang berfokus pada etik terutama seperti kejujuran, transparansi dan integritas. Itulah mengapa peran kampus menjadi penting sebagai penjaga moral dan etika bagi masyarakat dalam menggunakan teknologi baru seperti AI.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Filsafat UGM, Rr Siti Murtiningsih juga menyampaikan pentingkan aspek etik dalam pedoman penggunaan AI.
"Faktanya perkembangan teknologi paling tinggi sekarang pun yang dikatakan apakah robot akan memiliki intuisi seperti manusia, dari perspektif filsafat kita sangat yakin bahwa manusia tidak akan tergantikan," kata Siti Murtiningsih.
"Tetapi kalau manusia lengah dan tidak bergegas menyadari hal itu kemudian tidak bersama-sama bertindak untuk kemanusiaan yang lebih baik, terutama dengan teknologi AI ini, maka tidak mustahil kita akan hancur," imbuhnya.
Fakultas Filsafat UGM juga serius mempelajari berbagai hal tentang AI. Mulai dari pencegahan hingga bahaya dan dampaknya.
Baca Juga: Kominfo Siapkan Perpres Baru Buat Atur AI di Indonesia
"Di Fakultas kami ini juga menjadi bahan kajian, karena disini baik S1,S2,S3 ada peminatan berkenaan dengan etik AI," ungkap Dekan Fakultas Filsafat UGM.