Menurut mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini, perjanjian politik tidak akan menjamin adanya pembagian kekuasaan karena tidak memiliki dasar hukum kuat.
"Lu kalo cuma tanda tangan pakai materai, itu ganti bikin materai baru. Orang politik mana bisa dipercaya pakai materai. Itu yang saya khawatir," ucap Ahok.
Kekhawatiran Ahok mengenai Jokowi akan ditinggal Prabowo ini bukan tanpa sebab. Ia melihat jejak rivalitas Jokowi vs Prabowo di dua pilpres sebelumnya yang berlangsung panas.
Di dua pilpres sebelumnya, kata Ahok, Prabowo menyerang habis-habisan Jokowi. Bahkan ketika dinyatakan kalah oleh KPU, Prabowo tidak legowo malah menuntut ke MK.
"Orang yang dua periode nyerang Pak Jokowi, nuntut di MK, kalo saya, saya kalah ga pernah gugat loh. Terima, selamat," tutur Ahok.
Ahok mencontohkan ketika dirinya bertemu Anies Baswedan di HUT DKI. Ahok mengatakan, saat itu bersalaman dengan Anies.
Begitu juga dengan Cak Imin, Ahok mengaku tidak memiliki masalah. Cak Imin adalah pendukung Ahok saat Pilgub Babel dan Pigub DKI.
"Ketemu Cak Imin gua salaman. Cak Imin bilang gila juga lu ya. Nah lu lebih gila gua bilang. Karena Cak Imin pendukung saya GUbernur Babel termasuk DKI. Baik saya sama Cak Imin," ujar Ahok.
Baca Juga: Jokowi Blak-blakan Dukung PSI, Grace Natalie: Hatinya Sudah PSI