Suara.com - Kabar Prabowo Subianto bakal rujuk dengan mantan istri, Titiek Soeharto, berembus kencang di tengah keriuhan Pilpres 2024.
Prabowo sendiri diprediksi bakal terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya jika mengacu pada hasil hitung cepat Pilpres 2024.
Seandainya Prabowo benar menjadi Presiden RI, maka posisi ibu negara lowong karena status duda yang disandang mantan Danjen Kopassus itu.
Baca Juga:
Adu Fashion Fery Farhati vs Titiek Soeharto vs Siti Atikoh: 1 Tas Setara 1500 Tas Istri Ganjar
Janji Manis Prabowo-Gibran: Susu dan Makan Gratis, Tapi Harus Bersabar 4 Tahun!
Maka ketika Prabowo mulai terlihat dekat lagi dengan Titiek Soeharto, para pendukungnya untuk memberikan dukungan penuh.
Ini terlihat ketika Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto di berbagai kesempatan langsung disambut riuh para pendukungnya.
Rumah tangga Prabowo dan Titiek sendiri kandas karena perbedaan politik antara kedua keluarga. Ini bermula di kala kekuasaan Suharto mulai goyah.
Baca Juga: Latar Belakang Keluarga Velove Vexia: Anak OC Kaligis Hampir Jadi Menantu Prabowo Subianto
Pada Mei 1998 terjadi badai politik di Indonesia. Ribuan mahasiswa berdemonstrasi menuntut Presiden Suharto mundur. Aksi demo mahasiswa itu sampai menduduki gedung DPR/MPR.
Keluarga Cendana marah mengapa Prabowo yang saat itu menjabat Pangkostrad membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.
Mereka curiga bahwa itu disengaja oleh Prabowo sebagai bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan sang raja. Prabowo dianggap berkomplot dengan Habibie untuk menjatuhkan Suharto.
Tutut dan Mamiek marah-marah kepada Prabowo, “Kamu ke mana saja dan mengapa membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR?” dikutip dari buku "Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana".
Prabowo dengan sengit balik bertanya apakah ia harus menembaki para mahasiswa itu. Anak Suharto lalu bertanya apa solusi dari semua itu.
Ada dua opsi yang diutarakan Prabowo. Pertama Suharto mesti mengundurkan diri. Kedua Presiden harus melakukan kompromi dan harus ada perubahan ke arah reformasi.