Lagi Jadi Gunjingan, Beda Sikap Adian Napitupulu di Pilpres 2019 dan 2024

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 24 Februari 2024 | 19:35 WIB
Lagi Jadi Gunjingan, Beda Sikap Adian Napitupulu di Pilpres 2019 dan 2024
Ilustrasi Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu. Beda sikap Adian Napitupulu soal Pilpres 2029 dan 2024. [foto dok. PDIP]

Suara.com - Lagi ramai video perbedaan pernyataan seorang Adian Napitupulu tentang Pemilu. Video ini membandingkan pernyataan Adian di tahun 2019 dan di tahun 2024.

Entah siapa yang membuat video ini, namun video ini beredar luas di media sosial khususnya di platform X. Ketua DPP PSI Sigit Widodo ikut mengunggah video Adian tersebut. 

"Siapapun yang bikin video ini, kreatif banget," tulis Sigit Widodo di akun X. 

Baca Juga:

Ramai Anies Baswedan Ngomong Sendiri di Depan Lukisan, Ini 5 Tips Sederhana Mengatasi Depresi

Cak Imin Hilang dari X, Buntut Koreksi Pernyataan Anies Baswedan?

Di video itu, awalnya Adian Napitupulu berbicara mengenai banyak kejanggalan pada Pilpres 2024 dari awal sampai akhir.

"banyak kejanggalan dari awal sampai akhir ga bisa kita pungkiri. Kalau KPU bilang ga ada penggelembungan, kalau angkanya tambah besar apa namanya? ya penggelembungan," ujar Adian di acara Rakyat Bersuara di Inews TV tahun 2024.

Pernyataan Adian ini lalu dibandingkan dengan pernyataannya sendiri di tahun 2019. Saat itu Adian meminta semua pihak untuk menunggu hasil resmi KPU dan tidak menuduh KPU.

Baca Juga: Pesan Tersembunyi di Poster Lawas Selamat Puasa Cak Imin: Kode Angka 1 dan Wapres

"Kenapa sih tidak kita tunggu dulu tanpa menuduh siapapun? Tunggu sampai tanggal 22 tanpa harus menuduh KPU, tidak menuduh Bawaslu, tidak menuduh lembaga-lembaga lain termasuk lembaga survei," ujar Adian di acara Mata Najwa tahun 2019.

Video itu selanjutnya mencuplik pernyataan Adian Napitupulu yang mengatakan, MK dan KPU tidak bisa dipercaya pada Pilpres 2024 ini.

"Kalau MK tidak bisa dipercaya, KPU dan Sirekapnya tidak bisa dipercaya mau tidak mau rakyat hanya bisa percaya dengan kekuatannya diri sendiri," ujar Adian.

Pernyataan Adian ini lagi-lagi bertolak belakang dengan pernyataannya sendiri pada Pilpres 2019. Menurut dia, jika semua dianggap tidak benar, lalu siapa yang benar.

"Penyelenggara ada, pengawas ada, pemantau independen ada, pemantau luar negeri ada, saksi dari setiap partai ada, saksi dari setiap calon presiden ada, nah kalau kemudian semuanya dianggap ga bener, lalu yang bener siapa?" ujar Adian.

Pernyataan Adian selanjutnya adalah mengenai dugaan kecurangan Pilpres 2014 di 15 ribu TPS. Menurut dia, bisa jadi kecurangan juga terjadi di TPS lain.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI