Siapa Mbak Sri Rahayu? Mantan Koruptor yang Bikin Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan

Minggu, 03 Maret 2024 | 07:00 WIB
Siapa Mbak Sri Rahayu? Mantan Koruptor yang Bikin Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan
Kolae foto politisi PDIP, Arteria Dahlan dan Sri Rahayu. [Suara.com/dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan diprediksi gagal lolos ke Senayan menjadi anggota DPR RI periode 2024-2025.

Meski berstatus petahana, politisi berusia 48 tahun itu tertinggal dari rival-rivalnya, salah satunya wanita yang juga rekan satu partainya, Sri Rahayu.

Dalam real count KPU RI per 1 Maret 2024 pukul 18.00 WIB hanya mendapatkan 46.004 suara. di Dapil VI Jawa Timur (Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Kediri).

Baca Juga:

Sekeluarga Diprediksi Gagal Nyaleg, Ketum Perindo Hary Tanoe Lengser Jadi Orang Terkaya di Indonesia?

Dugaan Penggelembungan Suara di Sirekap KPU, DPT DKI Jakarta II Melejit 3 Kali Lipat

Posisinya berada di urutan ketiga di internal PDI Perjuangan di bawah kader lain Pulung Agustanto yang memperoleh 136.470 suara, serta Sri Rahayu yang mendapatkan 83.643 suara.

Apalagi dengan komposisi perolehan suara pada pemilu ini, pertai berlambang banteng moncong putih itu berpotensi hanya mendapatkan dua kursi. 

Nama Sri Rahayu pun kembali jadi perbincangan publik yang hampir dipastikan kembali melenggang ke Senayan.

Baca Juga: Mengejutkan! Andhi Pramono Pakai Rekening Petugas Kebersihan Buat Terima Gratifikasi

Sebelum masuk ke dunia politik, Sri Rahayu sempat menjadi seorang guru di SMK Arjuna pada tahun 1987 hingga 2001.

Baca Juga:

Reaksi Kubu Ganjar soal Pertemuan di Istana, Jokowi Dicurigai Bujuk Surya Paloh Lakukan Ini

Saat Kampanye, Gibran Ternyata Pernah Dilarang Datang ke Kediri, Begini Ceritanya

Kemudian, wanita kelahiran Nganjuk 3 Desember 1960 itu mengawali jenjang politik dengan mengikuti berbagai organisasi yang punya afiliasi kepada kekuatan politik formal dan kepartaian.

Ia menjadi bendahara pada GMNI Cabang Kota Malang pada tahun 1982. Dia juga sempat bergabung di DPC PDI Perjuangan Kota Malang, dan kemudian menjadi Bendahara pada tahun 2000-2005.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI