Prabowo dan Raja Abdullah, Jalan Terjal Duo Eks Komandan Pasukan Khusus ke Tampuk Kekuasaan

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 13 Maret 2024 | 04:10 WIB
Prabowo dan Raja Abdullah, Jalan Terjal Duo Eks Komandan Pasukan Khusus ke Tampuk Kekuasaan
Calon presiden Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Raja Yordania Abdullah II usai unggul dalam perolehan suara sementara Pilpres 2024. Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengulik kesamaan karier politik Prabowo dan Raja Abdullah II. [Bidik layar]

Di militer, Abdullah mengikuti semua sekolah dan pendidikan seperti orang biasa bukan sebagai anak seorang raja. Hingga dia memimpin pasukan khusus militer Yordania.

Sepulang King Hussein berobat dari Amerika, nasib dan jalan hidup Abdullah ternyata berubah. Tiba-tiba ayahnya mengeluarkan dekrit mencabut gelar Putra Mahkota dari pamannya Hasan yang sudah memegang itu selama 34 tahun.

Ini terjadi karena selama Raja Hussein berobat di luar negeri, Hassan dianggap menggalang kekuatan dan buat kebijakan yang tidak sesuai dengan perintah King Hussein.

Raja Hussein malah mengangkat Abdullah yg sudah lama “terpinggirkan” menjadi Putra Mahkota baru. Hamzah tidak dipilih  karena ketika itu masih sangat muda.

Jika ada pergolakan kekuasaan di istana mungkin dianggap belum akan mampu menanganinya. Jika saja King Hussein hidup lebih lama, Pangeran Hamzah inilah yang akan jadi Raja Yordania berikutnya bukan Abdullah. Karena dia anak kecintaan Raja dan Ibunya: Ratu Noor adalah permaisuri yg paling disayangi King Hussein," jelas Jansen.

Dua minggu pasca pulang berobat dan tiba di Yordania, King Hussein meninggal dunia. Abdullah yang sudah jadi Putra Mahkota akhirnya diangkat jadi Raja baru Yordania.

Menurut Jansen, pengangkatan Abdullah sebagai raja menimbulkan riak-riak dari lawan politiknya yaitu sang paman yang sedikit lagi harusnya jadi Raja dan dari anak-anak Ratu Noor.

Namun karier luar biasa Abdullah sejak muda di militer ternyata jadi berkah. Jansen menuturkan, militer mendukung habis Abdullah karena dia adalah komandan mereka.

"Sedangkan semua tahu pendukung dan penopang utama monarkhi adalah militer. Dimana itu adalah “rumah” Abdullah selama ini," ucapnya.

Baca Juga: Prabowo Unggah Momen Makan Malam Bersama Didit dan Titik Soeharto, Netizen Heboh: Postingan Isi Hati

Jansen mengatakan, Prabowo sendiri wal-awal ke Yordania sekitar tahun 97 s/d 98. Abdullah ketika itu belum jadi Raja Yordania, juga belum jadi putra Mahkota.

Di tahun-tahun itu dia “baru” Komandan Kopassus-nya Yordania karena ayahnya King Hussein meninggal tahun 1999 dan Abdullah jadi Raja tahun itu.

"Selamat.. Oktober ini, kedua kawan lama yg sama2 Komandan Pasukan Khusus ini akhirnya akan kembali sama-sama jadi Kepala Negara. Semoga bisa membawa yg terbaik utk kedua bangsa," tutup Jansen.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI