Perlakuan Buruk Siswi SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ke Adik Kelas

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 12 Mei 2024 | 14:59 WIB
Perlakuan Buruk Siswi SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ke Adik Kelas
Ilustrasi perundungan. Pixabay.com
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu orang tua siswi SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, Sera, mengungkap tindakan yang dialami siswa sehingga melarikan diri dari asrama. Hal itu diketahui setelah Sera menemui para taruni yang menumpang di salah satu rumah rumah siswi yang juga ikut melarikan diri.

Menurut keterangan puterinya yang merupakan salah satu taruni, mereka lari dari asrama sekolah sekitar pukul 02.00 WITA atau Jumat dini hari melalui tembok pagar.

Lalu berjalan kaki ratusan meter sebelum akhirnya memesan jasa angkutan untuk pergi ke rumah orang tua salah satu rekannya.

"Menurut keterangan anak saya dan rekan-rekannya, mereka lari dari sekolah karena tidak tahan dengan tekanan atau perlakuan dari senior mereka," kata Sera, Sabtu 11 Mei 2024.

Adapun perlakuan yang mereka alami kata dia, para siswi kelas 10 ini sering dihukum dengan cara duduk dengan posisi kaki dilipat ke samping dalam waktu yang cukup lama.

Perlakuan lain yang dialami para siswi yaitu, mereka diwajibkan harus bergerak cepat saat dipanggil atau diperintah oleh seniornya.

Bahkan karena takut melanggar batas hitungan mundur yang ditentukan senior, salah seorang siswa terjatuh dari tangga hingga menyebabkan cedera serius pada bagian rahang.

Kepala Sekolah SMA Terpadu Wira Bhakti Marwan Potale mengatakan pihaknya telah mengambil langkah pencegahan dengan mengizinkan para taruni untuk kembali ke orang tua atau keluarganya masing-masing.

Pihak sekolah belum bisa mengambil kesimpulan terkait persoalan ini, karena para taruni masih diminta oleh orang tua mereka untuk kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Puluhan Siswi SMA Lompat Pagar Kabur Dari Asrama, Ketakutan Dengan Ulah Senior

"InsyaAllah hari Minggu atau Senin mereka diantar kembali ke sekolah oleh orang tuanya masing-masing. Mereka akan kita mintai keterangan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya," kata Marwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI