Serobot Permukiman hingga Jual Miras, Aksi Warga Protes Izin Restoran Mewah di Melawai Jaksel: Mereka Bertele-tele!

Jum'at, 14 Juni 2024 | 12:44 WIB
Serobot Permukiman hingga Jual Miras, Aksi Warga Protes Izin Restoran Mewah di Melawai Jaksel: Mereka Bertele-tele!
Penampakan restoran di kawasan Melawai Jaksel yang izin bangunannya diprotes warga sekitar. (Suaracom/Fakhri)

Begitu renovasi rampung, Nizarman menerima keluhan warga berupa keluhan parkir hingga keramaian.

Dalam pertemuan dengan pihak restoran itu, Nizarman meminta manajemen mengumpulkan surat persetujuan warga atas pendirian restoran ini. Ia juga akan menagih hal serupa pada 4 kafe lainnya yang didirikan di kawasan permukiman di wilayahnya.

"Kami ingin mengimbau segera  membuat surat persetujuan warga,  karena warga semua setaunya dia, memang semua warga di lingkungan itu menolak. Nanti kita liat bukti buktinya, penolakan warga sudah kami terima," pungkasnya.

Warga Protes ke DPRD DKI

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi sempat menerima keluhan dari warga RW 02 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Atas persoalan ini, Prasetyo pun meminta meminta Menteri Investasi sekaligus Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengevaluasi kebijakan OSS yang mengeluarkan izin para pengusaha di tempat itu. Menurutnya, perizinan yang dikeluarkan kerap tak sejalan dengan pengaturan dari Pemerintah Daerah.

"Pak Menteri Bahlil ini buat suatu peraturan namanya itu OSS, Online Single Submission karena dia tanpa koordinasi dengan Pemda dia bisa membangun investasi dimana-mana," ucap Prasetyo.

Meski demikian, Prasetyo mengaku sebenarnya tidak menentang kebijakan sistem OSS itu. Namun, sebelum mengeluarkan perizinan, perlu dilaksanakan koordinasi dengan pemerintah setempat.

"Kita ga masalah, kita ga akan mematikan investasi, tapi harus diajak ngomong dong Pemda karena kita mengacu pada otonomi daerah," lanjut Pras.

Baca Juga: Parkir Liar hingga Operasional Restoran di Perumahan Melawai Bikin Resah Warga

Prasetyo juga mengaku tak hanya satu kali ini saja menerima aduan serupa. Ia meminta ke depannya Bahlil melakukan evaluasi atas kebijakan ini.

Ia juga meminta Pemprov DKI segera menindaklanjuti persoalan ini dan menjawab keluhan warga.

"Kalau semua ditabrak, nah ini yang terjadi nih, (wilayah) Tulodong, Senopati dan sekarang Melawai dan seterusnya begitu terus," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI