Pada saat yang sama, Pilar Keempat (yaitu, media lama) juga akan terus berlanjut melalui praktik jurnalisme konvensional. Namun, hal itu akan terus gagal dalam menetapkan agenda bagi masyarakat karena telah banyak dikuasai dan dikompromikan dalam berbagai bentuk oleh berbagai kepentingan. Dalam hal itu, perjuangan untuk Kebebasan Pers terutama akan terus berlanjut di tingkat masyarakat sipil.
Dinamika lain dalam lanskap demokrasi baru ini adalah ketakutan yang dipaksakan oleh Fifth Estate dalam pemerintahan. Itulah yang telah kita lihat dengan jelas di Indonesia. Pemerintah, betapa pun kuatnya, sangat berhati-hati dalam menangani pilar baru warga negara yang peduli ini. Mereka ingin mengaturnya, membuat undang-undang untuk memanipulasi atau mengendalikannya, tetapi tidak berhasil. Bahkan, mereka bingung tentang jenis respons yang harus mereka lakukan, karena hal ini telah berubah menjadi pertempuran antara sistem lama dan globalisasi digital, lanskap baru yang secara efektif telah membunuh batas-batas nasional.
Banyak pemerintah mencoba berbagai cara untuk mengekang atau mengendalikan Fifth Estate. Beberapa bereksperimen dengan Tembok Api Besar Tiongkok untuk memantau komunikasi setiap individu. Mereka mencoba menekan Perusahaan Teknologi Besar untuk bekerja sama dengan mereka untuk mengendalikan konten, tetapi tidak berhasil. Jika menyangkut masalah yang paling kritis, satu-satunya cara yang tersedia adalah penutupan internet atau pemblokiran media sosial. Namun, cara-cara tersebut kontraproduktif dalam hal ekonomi dan fungsi sosial suatu negara.
Di sini, pertanyaan yang bernilai jutaan dolar adalah apakah Deep State dan Fifth Estate dapat bekerja sama dalam menghadapi pemberontakan publik. Sifat dasar Fifth Estate akan mencegah hal ini sejak awal, tetapi kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan tersebut. Bagaimanapun, jika Deep State dan Fifth Estate bekerja sama, Deep State akan tersembunyi jauh di belakang, dan keterlibatannya akan tetap terbatas, paling banter, pada teori konspirasi.
Tidak diragukan lagi bahwa kita membutuhkan sistem dan prosedur baru yang melampaui batas negara dalam menangani masalah ini. Pemikiran pemerintah kontemporer, hingga saat ini, sejalan dengan kebutuhan era revolusi industri. Namun, masalah sebenarnya telah beralih ke era revolusi informasi. Kekuatan Fifth Estate pada akhirnya berada di tangan orang-orang. Itu pada dasarnya mewakili kekuatan orang-orang. Dan kekuatan ini telah sepenuhnya didorong oleh kemungkinan internet.